KUALITAS HIDUP PASIEN PASCA OPERASI KATARAK DI KOTA MAKASSAR = QUALITY OF LIFE OF PATIENT AFTER CATARACT SURGERY IN MAKASSAR

Pendahuluan: Katarak sebagai penyebab umum kebutaan menyebabkan
gangguan, keterbatasan, dan pembatasan aktivitas fisik, sosial, dan keseharian
pasien. Operasi katarak dapat dilakukan sebagai satu-satunya pengobatan.
Penilaian obyektif terhadap dampak katarak, seperti ketajaman visual belum
mampu menggambarkan fungsi visual secara keseluruhan, sehingga penilaian
subjektif dilakukan dalam bentuk penilaian kualitas hidup secara keseluruhan.
Metodologi: Penelitian eksperimen kuasi dilakukan pada 111 pasien katarak senil
yang menjalani operasi katarak dengan teknik fakoemulsifikasi baik pada satu atau
kedua mata di Klinik Jakarta Eye Center Orbita Makassar dan Rumah Sakit
Pendidikan Tinggi Negeri Universitas Hasanuddin. Sampel penelitian dibagi atas
kelompok penderita katarak tanpa komorbid, dengan komorbid sistemik dan
dengan komorbid okular. Kualitas Hidup dinilai dengan menggunakan instrumen
Catquest-9SF yang tervalidasi.
Hasil Penelitian: Proporsi jenis kelamin sampel terdistribusi secara merata dengan
usia rata-rata 62.72 tahun. Terdapat perbaikan rerata skor Catquest-9SF pada
seluruh sampel di setiap item pertanyaan (p<0.001). Terdapat perbaikan rerata skor
Catquest-9SF pada kelompok penderita katarak tanpa komorbid, dengan komorbid
sistemik, dan dengan komorbid okular pada setiap item pertanyaan dan total skor
(p<0.001). Perbaikan total skor sama baiknya terjadi pada setiap derajat keparahan
gangguan penglihatan, derajat maturitas katarak, dan lateralitas mata yang
dioperasi.
Kesimpulan: Operasi katarak dapat meningkatkan kualitas hidup, baik pada
penderita katarak tanpa komorbid, dengan komorbid sistemik, maupun dengan
komorbid okular. Selain itu, peningkatan kualitas hidup pasca operasi katarak dapat
terjadi pada setiap derajat gangguan penglihatan, maturitas katarak dan lateralitas
mata yang dioperasi.