Analisa Kontrol Morfologi Terhadap Endapan Laterit Serta Korelasinya dalam Penentuan Ore Zone Blok X PT. Vale Indonesia, Tbk. = Morphological Control Analysis of Laterite Deposits and Their Correlation in Determining Ore Zones in Block X PT. Vale Indonesia, Tbk.

Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis dan terkenal akan sebutan negara kepulauan. Salah satu pulau di Indonesia yang memiliki karakteristik geologi yang menarik adalah pulau Sulawesi. Pada bagian mandala timur pulau Sulawesi didominasi oleh batuan ultramafik, sehingga sangat memungkinkan untuk terjadinya proses laterisasi yang cukup tinggi dikarenakan faktor iklim tropis dari Indonesia itu sendiri. Secara administratif daerah penelitian termasuk dalam wilayah Daerah Sorowako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Secara astronomis terletak pada sekitar koordinat 121030’00 – 123033’40’’ BT dan 2030’20’’ – 2030’30’’ LS Berdasarkan hasil penelitian, kondisi geologi daerah penelitian di dominasi oleh perbukitan tinggi yang memiliki lereng yang curam dengan kondisi pelapukan pada daerah ini cukup tinggi, sehingga dapat dikatakan sebagai perbukitan tinggi denudasional. Daerah penelitian ini beralaskan batuan beku ultramafik berjenis peridotit serta dijumpai struktur sekunder berupa rekahan yang diintrepretasikan hasil produk dari sesar matano. Pada endapan laterit, morfologi berperanan sebagai pengontrol fluktuasi nilai maksimal dari ketebalan dan kadar nikel pada kondisi lereng yang memiliki persentase 7 - 15% (Miring). Sifat dari pelapukan kimia batuan ultrafik yang tidak merata dan metode penyebaran yang digunakan akan sangat mempengaruhi distribusi nilai pada peta sebaran. Hubungan antara nilai Cut of Grade terhadap aspek yang dikontrol oleh morfologi dalam penentuan zona ore adalah berbanding lurus, apabila ketebalan dan kadar nikel laterit memiliki nilai yang tinggi maka ore zone juga cenderung memiliki ketebalan dan kadar yang tinggi juga. Sehingga morfologi memiliki peran dalam bidang eksplorasi nikel laterit sebagai interpretasi awal terhadap potensi lokasi untuk mengurangi production cost pada sektor eksplorasi untuk memetakan daerah yang potensi nikelnya tinggi berdasarkan kondisi morfologinya.

Kata kunci: Besi, Geologi, Kemiringan, Ketebalan, Laterit, Morfologi, Nikel, dan Ore.