Ilyas, Rahmania (2023) Permukiman Pembudidaya Ikan dengan Pendekatan Arsitektur Bioklimatik di Cenranae Kabupaten Wajo = Fish Farmer Settlement with Bioclimatic Architecture Approach in Cenranae, Wajo Regency. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/47626/1.hassmallThumbnailVersion/D051191039_skripsi_28-02-2024%20Cover1.jpg)

D051191039_skripsi_28-02-2024 Cover1.jpg
Download (228kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
D051191039_skripsi_28-02-2024 bab1-2(FILEminimizer).pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
D051191039_skripsi_28-02-2024 Dapus(FILEminimizer).pdf
Download (111kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
D051191039_skripsi_28-02-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 29 November 2026.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
RAHMANIA ILYAS. Permukiman Pembudidaya Ikan dengan Pendekatan Arsitektur Bioklimatik di Cenranae Kabupaten Wajo (dibimbing oleh Ar. Dr. Ir. H. Samsuddin Amin, M.T.,IAI. dan Hj. Nurmaida Amri, S.T.,M.T.) Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar di dunia, pemerintah mencatat jumlah pulau di Indonesia hingga 2021 menjadi 17.000. Perairan yang luas dan melimpah juga dapat dimafaatkan sebesar-besarnya untuk pemenuhan kebutuhan manusia secara ekonomi. Begitupun dengan potensi tambak yang merupakan bagian dari pengembagan wilayah perairan, baik di laut maupun didarat diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para petani tambak. Permukiman Lingkungan Cenranae, Kab.Wajo merupakan salah satu permukiman pesisir yang memiliki potensi perikanan tambak, luas tambak ikan di Kelurahan Sajoanging mencapai sekitar 7.860 dengan kolam sebanyak 90 (BPS, 2022) hal tersebut dimanfaatkan sehingga mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani tambak ikan. Pertumbuhan permukiman kawasan pesisir yang cukup pesat melahirkan permukiman yang kurang baik seperti infrastruktur permukiman (jalan dan drainase) kurang memadai, pengolahan sampah yang kurang optimal, kepadatan bangunan, mendirikan bangunan tanpa mempertimbangkan garis sempadan sungai menyebabkan potensi penurunan kualitas hidup yang diakibatkan konsumsi energi pada bangunan yang mengakibatkan menipisnya sumber daya alam. Hal tersebut menumbuhkan kesadaran akan pentingnya merancang permukiman dengan berbasis kondisi alam setempat atau pemanfaatan potensi bioklimatik. Pendekatan arsitektur bioklimatik ini mengarah pada penyelesaian desain perancangan dengan mempertimbangkan hubungan antara bentuk arsitektur dengan lingkungan iklim daerah tersebut, sehingga diharapkan dapat menciptakan permukiman yang dapat menghemat konsumsi energi bangunan dan permukiman yang tertata, bersih dan sehat yang mampu meningkatkan produktivitas masyarakat setempat.
Keyword : Permukiman, Permukiman pesisir, Bioklimatik
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Settlements, Coastal settlements, Bioclimatic. |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Teknik > Ilmu Arsitektur |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 21 Jul 2025 01:32 |
Last Modified: | 21 Jul 2025 01:32 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/47626 |