WAHYUNINGSI, WIWI (2023) FASILITAS KONSERVASI TERUMBU KARANG DI PULAU SEMBILAN, KABUPATEN SINJAI = CORAL REEF CONSERVATION FACILITY IN PULAU SEMBILAN, SINJAI REGENCY. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/47609/1.hassmallThumbnailVersion/D051181015_skripsi_28-02-2024%20Cover1.jpg)

D051181015_skripsi_28-02-2024 Cover1.jpg
Download (210kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
D051181015_skripsi_28-02-2024 Bab 1-2(FILEminimizer).pdf
Download (430kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
D051181015_skripsi_28-02-2024 Dapus(FILEminimizer).pdf
Download (9MB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
D051181015_skripsi_28-02-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 4 December 2026.
Download (11MB)
Abstract (Abstrak)
Sebagai negara kepulauan dengan wilayah laut terluas di dunia, Indonesia memiliki sumber daya alam hayati laut yang potensial. Salah satunya adalah sumberdaya terumbu karang. Menurut hasil penelitian Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) LIPI tahun 2018, menyatakan bahwa luas terumbu karang di Indonesia mencapai 25.000 km2 atau sekitar 10% dari total terumbu karang dunia yang mencapai luas 284.300 km2. Pulau Sembilan yang terletak dalam perairan teluk Bone, Kabupaten Sinjai, juga memiliki potensi ekosistem terumbu karang dengan tingkat produktivitas yang tinggi. Ekosistem terumbu karang dengan segala kehidupan yang ada didalamnya memiliki manfaat penting, baik secara ekologis maupun sosial. Akan tetapi, kosistem terumbu karang juga sangat rentan terhadap pengaruh dan tekanan perubahan lingkungan, baik yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia maupun dampak dari perubahan iklim secara global. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan Uspar, dkk (2020), pada terumbu karang di Pulau Sembilan dihasilkan persentase tutupan karang mati lebih tinggi daripada karang yang masih hidup. Pengamatan ini dilakukan pada enam stasiun yang tersebar di seluruh pulau. Persentase tutupan karang hidup pada stasiun 1 sebanyak 7,72%, pada stasiun 2 sebanyak 33,36%, pada stasiun 3 sebanyak 21,44%, pada stasiun 4 sebanyak 15,36%, pada stasiun 5 sebanyak 12,46%, serta pada stasiun 6 sebanyak 28,30%. Sehingga diperoleh rata-rata presentase tutupan karang hidup di perairan Pulau Sembilan yaitu 19,77% dan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 04/MENLH/02/2001 termasuk dalam kategori rusak. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa ekosistem terumbu karang di Pulau Sembilan perlu adanya upaya rehabilitasi. Oleh karena itu, dubutuhkan adanya Fasilitas Konservasi Terumbu Karang sebagai wadah yang bisa digunakan untuk menanggulangi permasalahan ekosistem terumbu karang. Fasilitas ini diharapkan dapat mewadahi kegiatan pelestarian terumbu karang serta kegiatan pendukung lainnya, seperti kegiatan penelitian dan edukasi kepada masyarakat maupun wisatawan tentang pentingnya menjaga ekosistem terumbu karang agar tidak mengalami kerusakan.
Keyword : Konservasi, Terumbu Karang, Pulau Sembilan
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Conservation, coral reef, Pulau Sembilan. |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Teknik > Ilmu Arsitektur |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 21 Jul 2025 00:37 |
Last Modified: | 21 Jul 2025 00:37 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/47609 |