Pemodelan Spatial Multi Criteria Evaluation (SMCE) Dalam Pengembangan Sentra Industri Berbasis Komoditas Unggulan Subsektor Tanaman Pangan dan Perkebunan di Kabupaten Luwu Utara = Spatial Multi Criteria Evaluation (SMCE) Modeling in the Development of Industrial Centers Based on Leading Commodities of Food Crops and Plantations Subsectors in Luwu Utara Regency

Kabupaten Luwu Utara menjadi lokasi prioritas dalam pengembangan sektor pertanian. Sektor ini memberikan kontribusi sebesar 48,65% terhadap total PDRB kabupaten. Hal ini membuktikan bahwa sektor pertanian mempunyai peran dalam pertumbuhan ekonomi sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan dan mempertahankan produksi sektor pertanian agar dapat bersaing dengan daerah lainnya. Tujuan penelitian ini, yaitu 1) memetakan potensi komoditas unggulan subsektor tanaman pangan dan perkebunan, 2) menilai kesesuaian lokasi sentra industri komoditas unggulan subsektor tanaman pangan dan perkebunan, dan 3) menentukan lokasi prioritas sentra industri komoditas unggulan subsektor tanaman pangan dan perkebunan. Penelitian ini menggunakan teknik analisis Location Quotient (LQ), Shift Share Analysis (SSA), Analytical Hierarchy Process (AHP), Spatial Multi Criteria Evaluation (SMCE) serta analisis sektor menurut tingkat kepentingan. Hasil penelitian menunjukkan: 1) komoditas unggulan subsektor tanaman pangan dan perkebunan terdiri atas komoditas padi, kedelai, ubi jalar, kelapa dalam, kopi robusta, kopi arabika, dan sagu. 2) kriteria yang paling berpengaruh dalam menentukan kesesuaian lokasi sentra industri dari 8 variabel yaitu kriteria ketersediaan bahan baku dengan persentase 25,0%, kriteria sarana dan prasarana pendukung, serta ketersediaan lahan dengan persentase sebesar 12,9%. Persentase tertinggi kesesuaian lokasi sentra industri komoditas subsektor tanaman pangan berada di Kecamatan Masamba dengan persentase 79% dan persentase tertinggi kesesuaian lokasi sentra industri komoditas perkebunan berada di Kecamatan Tana Lili dengan persentase 75%. Kecamatan dengan hasil kesesuaian mendekati 100% mempunyai arti bahwa kecamatan tersebut paling memenuhi kriteria kesesuaian lokasi sentra industri. 3) lokasi prioritas sentra industri tanaman pangan dan perkebunan terdiri atas komoditas padi di Kecamatan Tana Lili; komoditas ubi jalar di Kecamatan Malangke, komoditas kedelai di Kecamatan Rampi, komoditas kelapa dalam di Kecamatan Tana Lili; komoditas kopi robusta dan kopi arabika di Kecamatan Rongkong; dan komoditas sagu di Kecamatan Malangke Barat.