Respon G7 Terhadap Kehadiran Tiongkok di Indonesia = Response of the G7 to the presence of China in Indonesia

Nadya Kiranti Annisa Amalia (E061191007), dengan judul Respon G7 Terhadap Kehadiran Tiongkok di Indonesia. Pembimbing I: Dr. H. Adi Suryadi B, MA. Pembimbing II: Abdul Razaq Z. Cangara, S.IP, M.Si, MIR.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa respon yang diberikan oleh negara-negara G7 terhadap kehadiran Tiongkok di Indonesia. Kehadiran Tiongkok yang terus mengalami peningkatan terutama pada sektor ekonomi membuat negara-negara G7 terutama Amerika Serikat yang telah lama menjadi mitra utama pada sektor ekonomi di Indonesia mengalami terancam, sehingga G7 berupaya untuk mempertahankan posisinya dengan menjalankan program Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII). Tiongkok terus menjalankan kebijakan ekonominya dengan melalui proyek Belt and Road Initiative (BRI) dengan memberikan bantuan luar negeri kepada Indonesia yang sedang mendorong pembangunan nasionalnya terutama proyek-proyek strategis yang berada dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa studi pustaka. Adapun data yang digunakan ialah data sekunder yang diperoleh melalui jurnal, skripsi, buku, berita, dan situs-situs resmi, yang kemudian dianalisis dengan metode penulisan deduktif. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kebijakan ekonomi luar negeri dengan berfokus pada bantuan ekonomi luar negeri.
Hasil dari penelitian ini yaitu akan berfokus pada kerjasama-kerjasama yang dilakukan oleh negara G7 bersama pemerintah Indonesia dibawah naungan program PGII sebagai bentuk dari respon G7 atas kehadiran Tiongkok di sektor ekonomi Indonesia. Adapun peluang dan tantangan yang dihadapi yaitu program PGII yang memiliki keunggulan di pembangunan hijau memberikan alternatif lain pada pemerintah Indonesia yang sedang berusaha untuk mencapai target emisi nol karbon pada tahun 2030. Sehingga kerjasama yang dijalankan memberikan peluang yang besar terhadap keberhasilan dari program PGII pada sektor energi baru terbarukan di Indonesia. Sedangkan tantangan yang dihadapi yaitu persyaratan dan pembiayaan yang ditawarkan oleh Tiongkok kepada pemerintah Indonesia dianggap lebih menarik dan mudah sehingga negara G7 masih harus berupaya untuk meyakinkan pemerintah Indonesia terhadap tawaran yang diberikan.