Strategi Diplomasi Publik Pemerintah Tiongkok Pada Masa Pandemi COVID-19 (2020-2022) = China's Public Diplomacy Strategy In the Era of COVID-19 Pandemic (2020-2022)

ABSTRAK
Ramdhana Dwi Mulyani, E061191058, “Strategi Diplomasi Publik Tiongkok Pada Masa Pandemi COVID-19 (2020-2022)”, di bawah bimbingan Ishaq Rahman S.IP., M.Si. selaku Pembimbing I dan Nurjannah Abdullah, S.IP., MA. selaku Pembimbing II, Departemen Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi diplomasi publik Tiongkok pada masa pandemi COVID-19 2020 – 2022, dan bagaimana hasil yang dicapai dari diplomasi publik tersebut. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini menjelaskan strategi diplomasi publik yang dilakukan Tiongkok sepanjang masa krisis pandemi COVID-19 dan hasil dari diplomasi publik yang dilakukan Tiongkok tersebut. Dalam memperoleh data-data yang diperlukan, penelitian ini menggunakan teknik library research, dilakukan dengan mengkaji berbagai referensi yang relevan dengan topik penelitian, seperti buku, artikel jurnal ilmiah, dokumen resmi, penelitian sebelumnya, halaman web, dan sumber-sumber lainnya yang terkait dengan topik penelitian. Data-data yang berhasil dikumpulkan kemudian diolah dengan teknik analisis kualitatif untuk kemudian menghasilkan narasi yang menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi diplomasi publik yang dilakukan Tiongkok pada masa krisis pandemi COVID-19 terbagi atas dua, yaitu: COVID-19 crisis diplomacy (mask & vaccine diplomacy), dan optimalisasi media sosial. Berbagai retorika buruk yang dilontarkan kepada Tiongkok di masa awal meledaknya virus corona membuat Tiongkok memiliki urgensi untuk bertindak cepat dalam diplomasi publiknya, sehingga kemudian dapat memberikan hasil yang cukup memuaskan. Dibuktikan dengan terpenuhinya indikator yang penulis gunakan untuk mengukur keberhasilan diplomasi publik Tiongkok ini dan naiknya opini masyarakat dari beberapa negara terhadap Tiongkok menjadi lebih positif dari 2020-2022.