Kasus Egg Bound Syndrome pada Ayam Layer = Egg Bound Syndrome on Laying Hen

Egg bound syndrome merupakan kondisi yang ditandai dengan tertahannya beberapa telur
didalam saluran reproduksi baik yang telah terbentuk maupun belum terbentuk. Agen
penyebab terjadinya egg bound syndrome hingga saat ini belum diketahui, namun terdapat
beberapa faktor resiko terjadinya egg bound syndrome seperti salpingitis, hipokalsemia, stress
terkait lingkungan, tumor hingga besar telur. Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk
mengetahui penyebab terjadinya egg bound syndrome pada ayam layer. Sampel oviduct yang
digunakan berasal dari ayam layer berumur kurang lebih 60 minggu dengan gejala penurunan
produksi telur dan distensi pada abdomen di salah satu peternakan di Maros. Metode yang
digunakan dalam mengindentifikasi penyebab terjadinya egg bound syndrome adalah dengan
melakukan pemeriksaan patologi anatomi, isolasi agen kausatif serta pemeriksaan
histopatologi saluran reproduksi ayam. Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan, ayam
mengalami egg bound syndrome yang dipengaruhi oleh salpingitis oleh infeksi bakteri
eschericia coli yang menyebabkan kerusakan jaringan epitel pada oviduct, serta ayam diduga
mengalami heat stress akibat cekaman panas yang menyebabkan penurunan plasma kalsium
dalam darah sehingga telur yang terbentuk pada uterus tidak mempunyai kerabang.