Evaluasi In Silico dan Prediksi ADMET Senyawa Anti Hiperpigmentasi dari Paederia foetida dan Vitis vinifera = In Silico Evaluation and ADMET Prediction of Anti-Hyperpigmentation Compounds From Paederia foetida and Vitis vinifera

ANDI AFIFAH GANI. Evaluasi In Silico dan Prediksi ADMET Senyawa Anti-Hiperpigmentasi dari Paederia foetida dan Vitis vinifera (dibimbing oleh Prof. Yusnita Rifai, S.Si., M.Pharm., Ph.D., Apt. dan Prof. Muhammad Aswad, M.Si., Ph.D., Apt.) Abstrak: Indonesia merupakan negara tropis yang tentunya sangat mudah mendapatkan paparan sinar matahari ketika beraktivitas di luar ruangan. Namun, paparan sinar matahari yang berlebihan pada kulit dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan seperti penuaan dini, kanker kulit dan hiperpigmentasi. Hiperpigmentasi merupakan peningkatan produksi melanin yang berlebihan sehingga menimbulkan bercak-bercak hitam pada kulit. Hiperpigmentasi dapat dicegah dengan menghambat aktivitas tirosinase untuk mengurangi pembentukan melanin. Paederia foetida dan Vitis vinifera mengandung senyawa arbutin yang dapat digunakan sebagai antioksidan. Tanaman tersebut diduga memiliki potensi sebagai bahan pemutih kulit, Untuk membuktikan hal ini, perlu dilakukan uji pendahuluan. Salah satu metode yang digunakan adalah molecular docking, yang merupakan bagian dari kimia komputasi. Tahap pertama dalam penelitian ini adalah melakukan studi literatur terhadap kandungan senyawa Paederia foetida dan Vitis vinifera. Senyawa-senyawa yang telah dilaporkan dalam literatur diambil untuk diuji secara in silico menggunakan software Chimera dan BIOVIA Discovery Studio. Selanjutnya dengan prediksi ADMET menggunakan SwissADME dan PkCSM. Berdasarkan hasil penelusuran pustaka, ditemukan 33 senyawa yang terkandung dalam Paederia foetida dan 24 senyawa dalam Vitis vinifera yang selanjutnya dievaluasi secara in silico. Dari hasil docking diketahui bahwa ligan native pada kode protein 2Y9X tidak memiliki ikatan hidrogen, oleh karena itu pemilihan senyawa dilakukan berdasarkan skor afinitas pengikatan. Pada tanaman Paederia foetida, senyawa terbaik yang diperoleh adalah Linarin dengan skor afinitas sebesar -8,5 kcal/mol dan memiliki 3 ikatan hydrogen pada posisi His 85, Glu 322, Val 248. Sedangkan hasil docking senyawa-senyawa Vitis vinifera menunjukkan bahwa Laricitrin memiliki skor afinitas ikatan sebesar 7,7 kcal/mol dengan 3 ikatan hidrogen yaitu pada posisi His 263, Ser 282, His 244. Hasil uji ADME menggunakan SwissADME menunjukkan bahwa dari 33 senyawa yang terdapat pada Paederia foetida sebanyak 16 senyawa berpotensi digunakan sebagai obat oral. Hal ini karena senyawa-senyawa tersebut memenuhi setidaknya tiga kriteria drug-likeness dalam evaluasi SwissADME. Sedangkan pada Vitis vinifera terdapat 19 senyawa dari 24 senyawa uji yang berpotensi digunakan sebagai obat oral. Dalam prediksi toksisitas, ditemukan 11 senyawa yang diduga tidak layak sebagai obat baru, karena memiliki efek mutagenik, toksisitas terhadap hati, dan efek alergi pada kulit.

Keyword : Hiperpigmentasi, Antitirosinase, Paederia foetida, Vitis vinifera, dan Molecular Docking