DHARMA, ATHAULLAH AKMAL FAWWAZ (2025) Pengaruh Pemberian Kurkumin dan Lamotrigin Terhadap Histopatologi Otak Mencit (Mus musculus) Yang Diinduksi Dengan Pentylenetetrazol = The Effect of Curcumin and Lamotrigine Administration on Brain Histopathology of Mice (Mus Musculus) Induced with Pentylenetetrazol. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/47400/1.hassmallThumbnailVersion/N011211029-SKRIPSI-COVER.jpeg)

N011211029-SKRIPSI-COVER.jpeg
Download (180kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
N011211029-SKRIPSI-BAB 1-2(FILEminimizer).pdf
Download (165kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
N011211029-SKRIPSI-DAPUS(FILEminimizer).pdf
Download (145kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
N011211029-SKRIPSI-FULL TEXT(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 14 January 2027.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Latar belakang. Epilepsi merupakan suatu penyakit gangguan sistem saraf pusat ditandai dengan adanya kejang yang terjadi secara berulang akibat dari abnormalitas kelistrikan pada otak. Lamotrigin (LMT) merupakan salah satu obat epilepsi dan juga merupakan substrat dari transporter Breast Cancer Resistance Protein (BCRP) sehingga dapat menyebabkan penurunan penetrasi LMT ke otak dan penurunan aktivitas farmakologinya. Kurkumin telah dilaporkan sebagai penghambat BCRP dan memiliki aktivitas antioksidan dan antiinflamasi. Pemberian bersama LMT dan kurkumin diasumsikan dapat meningkatkan aktivitas dan efisiensi dari obat LMT. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kurkumin dan lamotrigin terhadap histopatologi otak mencit yang diinduksi pentylenetetrazol. Metode. Pada penelitian ini digunakan hewan uji berupa mencit (Mus musculus) sebanyak 25 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok, diantaranya kelompok I (kelompok sehat), kelompok II ( .5 % NaCMC + PTZ 35 mg/kgBB), kelompok III (LMT 10 mg/kgBB + PTZ 35 mg/kgB), kelompok IV (kurkumin 300 mg/kgBB + PTZ 35 mg/kgBB) dan kelompok VI (kurkumin 300 mg/kgBB + LMT 10 mg/kgBB + PTZ 35 mg/kgBB). Semua kelompok kecuali kelompok 1 diinduksi PTZ 35 mg/kgBB setiap dua hari sekali dengan total 10 suntikan dari hari ke-1 hingga hari ke-19. Setelah 4 jam perlakuan pada hari ke-19, dilakukan pengambilan organ otak mencit yang kemudian akan dilakukan pemeriksaan secara histopatologi. Hasil. Berdasarkan hasil analisis Kruskal Wallis yang dilanjutkan dengan Dunn’s Multiple Comparison terhadap kontrol K2. K2 menunjukkan hasil yang signifikan lebih tinggi jika dibandingkan K1. Hal tersebut mengindikasikan induksi dengan PTZ dapat menyebabkan perubahan histopatologi yang ditandai dengan terjadinya radang, edema perivaskular, gliosis, dan spongioform change. K5 menunjukkan penurunan skoring histopatologi lebih besar dibandingkan K2 namun secara statistik tidak berbeda signifikan. Kesimpulan. Pemberian kombinasi kurkumin dosis 300 mg/kgBB dan LMT dosis 10 mg/kgBB menunjukkan perbaikan gambaran histopatologi otak mencit yang diinduksi dengan PTZ.
Keyword : Epilepsi, Lamotrigin , Kurkumin, Breast Cancer Resistance Protein
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Epilepsy, Lamotrigin, Kurkumin, Breast Cancer Resistance Protein. |
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Farmasi > Farmasi |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 15 Jul 2025 01:00 |
Last Modified: | 15 Jul 2025 01:00 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/47400 |