HUBUNGAN ANTARA KADAR KALSIUM SERUM DENGAN KADAR HORMON PARATIROID PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK = CORRELATION BETWEEN SERUM CALCIUM AND PARATHYROID HORMONE IN CHRONIC KIDNEY DISEASE PATIENTS

Pendahuluan: CKD umumnya dikaitkan dengan hiperparatiroidisme sekunder. Peningkatan konsentrasi fosfor dan penurunan sintesis vitamin D aktif (kalsitriol) sebagai akibat langsung dari gangguan fungsi ginjal menyebabkan serangkaian gejala, termasuk penurunan penyerapan kalsium dan peningkatan sekresi hormon paratiroid (PTH). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai hubungan antara kadar kalsium dan kadar hormon paratiroid (PTH) pada pasien yang didiagnosis dengan penyakit ginjal kronis (CKD).
Metode: Penelitian observasional cross-sectional dilakukan dengan melibatkan 80 orang yang didiagnosis CKD dan memenuhi kriteria yang ditetapkan. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Pearson. Temuan yang signifikan secara statistik diperoleh dari pengujian ini ketika nilai p di bawah 0,05.
Hasil: Penelitian ini menunjukkan adanya korelasi antara penurunan kadar kalsium dalam darah dan peningkatan kadar hormon paratiroid (PTH) pada penderita gangguan fungsi ginjal. Pada delapan puluh pasien dengan CKD stadium 3 sampai 5, terlepas dari status dialisis, korelasi negatif yang jelas (-0,328, P = 0,000) diamati antara hormon paratiroid dan kadar kalsium serum.
Kesimpulan: Pasien dengan penyakit ginjal kronis (CKD) menunjukkan korelasi negatif yang signifikan antara kadar kalsium serum darah dan kadar hormon paratiroid (PTH). Oleh karena itu, penting untuk menilai konsentrasi kalsium darah dan hormon paratiroid (PTH) pada individu dengan penyakit ginjal kronis (CKD) dan laju filtrasi glomerulus (GFR) di bawah 60 ml/menit/1,73 m2.