Perubahan Dimensi Kopi Robusta (Coffea Canephora) Selama Proses Pengeringan

Latar Belakang. Kopi merupakan salah satu minuman yang digemari di dunia, tidak terkecuali Indonesia. Salah satu jenis kopi yang banyak digemari yaitu kopi robusta. Indonesia merupakan pengekspor kopi robusta ketiga terbesar di dunia, namun hal ini hal ini tidak menutupi fakta Indonesia merupakan penghasil kopi robusta terbaik dunia. Kopi robusta memiliki karateristik cita rasa yang tajam dan asam yang rendah. Buah kopi robusta berbentuk bulat telur dengan biji yang lebih pendek dari kopi arabika. Terdapat dua metode dalam penanganan pasca panen buah kopi, salah satunya metode pengeringan langsung. Selama pengeringan langsung terjadi, buah kopi rentang terhadap perubahan dimensi, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut mengingat masih minimnya penelitian tentang pengeringan langsung buah kopi robusta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengkerutan buah kopi robusta akibat adanya perubahan kadar air selama proses pengeringan. Metode penelitian ini meliputi pensortiran buah kopi merah dan hijau sebanyak Sembilan buah yang telah diberi tanda pada setiap sisi buah untuk pengukuran selama pengeringan. Adapun parameter pengamatannya, antara lain kadar air buah, perubahan luas permukaan, perubahan volume buah dan laju pengkerutan yang pengukurannya dilakukan setiap 15 menit selama pengeringan berlangsung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyusutan volume yang terjadi pada buah merah sebesar 32,64% dan buah hijau sebesar 31,79%. Sedangkan perubahan luas permukaan pada buah merah sebesar 21,12% dan buah hijau sebesar 22,06%. Pola perubahan volume dan luas permukaan mengikuti pola polynomial pangkat dua dengan rata-rata nilai R2 sebesar 0.99. Laju pengkerutan untuk kedua jenis kopi juga mengikuti pola polynomial.
Keywords: Kopi Robusta, Perubahan dimensi, kadar air, volume, luas permukaan, dan pengkerutan