PEMBANGUNAN KAWASAN CPI (CENTER POINT OF INDONESIA) DIKOTA MAKASSAR TAHUN 2013-2018 = DEVELOPMENT OF THE CPI AREA (CENTER POINT OF INDONESIA) IN MAKASSAR CITY 2013-2018

Bau Masita, Pembangunan Kawasan CPI (Center Point Of Indonesia) Makassar Tahun 2013-2018 (dibimbing oleh Armin Arsyad dan Gustiana A Kambo)
Penlitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan pembangunan kawasan CPI (Center Point Of Indonesia), yang melibatkan berbagai kepentingan, diantaranya adalah Kepentingan Pemrintah baik Kepentingan Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat, serta kepentingan Sektor Swasta.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang didapatkan dari hasil wawancara dan data sekunder yang dikumpulkan melalu kajian pustaka dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif analisis terhadap hasil wawancara berdasarkan kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini. Teori yang digunakan adalah teori Relasi Kuasa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembangunan kawasan CPI (Center Point Of Indonesia) merupakan suatu kebijakan yang di gagas oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam pelaksanaan pembangunan kawasan CPI (Center Point Of Indonesia), pemerintah mengandeng pihak swasta sebagai pendukung yang menyalurkan bantuan berupa dana untuk pelaksanaan pembangunan. Melalui kerjasama tersebut, terjadi pertukaran kepentingan antara Pemerintah dan pihak swasta. Dalam pembangunan CPI, Pihak swasta berperan penting dalam mempengaruhi struktur ruang utama yang ada di perkotaan, karena melihat potensi keuntungan yang cukup besar terutama bagi pemodal yang bergerak dalam bidang proferti. pembangunan kawasan CPI (Center Point Of Indonesia) yang digagas oleh Pemerintah, memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah berdampak terhadap ekonomi, karena dapat meningkatkan APBD Kota Makassar, sedangkan dampak negatifnya akan berdampak terhadap lingkungan dan politik.