ANALISIS EKSPRESI HUBUNGAN PROTEIN LEUCHINE-RICH REPEATS AND IMMUNOGLOBULIN-LIKE DOMAINS-1 (LRIG1) DAN EKSPRESI EPIDERMAL GROWTH FACTOR RECEPTOR (EGFR) SERTA GAMBARAN HISTOPATOLOGI PADA TIKUS WISTAR DENGAN DISPLASIA NASOFARING YANG DIBERIKAN ISOLATE BETANIN


Wedayani, Anak Agung Ayu Niti (2023) ANALISIS EKSPRESI HUBUNGAN PROTEIN LEUCHINE-RICH REPEATS AND IMMUNOGLOBULIN-LIKE DOMAINS-1 (LRIG1) DAN EKSPRESI EPIDERMAL GROWTH FACTOR RECEPTOR (EGFR) SERTA GAMBARAN HISTOPATOLOGI PADA TIKUS WISTAR DENGAN DISPLASIA NASOFARING YANG DIBERIKAN ISOLATE BETANIN. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of C013202019_disertasi_28-02-2024 Cover1.jpg]
Preview
Image
C013202019_disertasi_28-02-2024 Cover1.jpg

Download (395kB) | Preview
[thumbnail of C013202019_disertasi_28-02-2024 bab1-2.pdf] Text
C013202019_disertasi_28-02-2024 bab1-2.pdf

Download (3MB)
[thumbnail of C013202019_disertasi_28-02-2024 Dapus.pdf] Text
C013202019_disertasi_28-02-2024 Dapus.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of C013202019_disertasi_28-02-2024.pdf] Text
C013202019_disertasi_28-02-2024.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (7MB)

Abstract (Abstrak)

ANAK AGUNG AYU NITI WEDAYANI. Analsis Ekspresi Hubungan Protein Leuchine-Rich Repeats dan Immunoglobulin-Like Domains-1 (LRIG1) dan Ekspresi Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR) serta Gambaran Histopatologi pada Tikus Wistar dengan Displasia Nasofaring yang Diberikan Isolate Betanin (dibimbing oleh Prof. Dr. dr. Abdul Qadar Punagi, Sp.THT-KL (K), FICS.; Dr. dr. Nova Audrey Luetta Pieter, Sp. THT-KL (K), FICS dan dr. M. Husni Cangara, PhD. Sp.PA)
Jutaan orang di seluruh dunia terpapar dengan formaldehida. Formaldehida pada tahap awal mampu merubah struktur sel normal menjadi displasia. Displasia merupakan awal dari sebuah keganasan. Keganasan ini mampu terdeteksi menggunakan biomarker yaitu LRIG1 dan EGFR. Keduanya memiliki sifat yang berkebalikan. LRIG1 merupakan supresor keganasan dan EGFR merupakan gen yang pro terhadap keganasan. Pemberian betanin mampu menekan stress oksidatif sehingga memengaruhi ekspresi dari kedua biomarker.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ekspresi antara ekspresi LRIG1, ekspresi EGFR dan gambaran histopatologis pada tikus wistar model displasia yang diberikan isolate betanin dengan dosis 20 mg /200 g BB/hari, 40 mg/200g BB/hari, 80 mg /200 g BB/hari, sehingga memengaruhi prognosis dari displasia.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan memberikan isolate Betanin pada tikus wistar yang mengalami displasia dengan induksi formaldehid 40 mL.
Hasil dari penelitian ini adalah terdapat perubahan ekspresi LRIG1 sesuai dengan peningkatan dosis betanin yang diberikan. Perubahan tersebut bernilai signifikan dengan p<0,05, pemberian dosis betanin semakin tinggi maka ekspresi dari LRIG1 akan semakin tinggi. Perubahan ekspresi EGFR bernilai signifikan (p<0,05) dengan pemberian dosis betanin. Semakin tinggi dosis Betanin yang diberikan maka ekspresi EGFR akan semakin rendah. Korelasi LRIG1, EGFR dan gambaran histopatologi dengan pemberian dosis isolate Betanin terdapat hubungan yang kuat. Nilai p-value 0.001 < 0,05 menunjukkan terdapat hubungan antara derajat displasia dengan nilai EGFR. Koefisien korelasi antar kedua variabel ini sebesar 0.563 atau 56.3% yang berarti korelasi antar keduanya kuat. Lebih jauh, hasil penelitian juga menunjukkan terdapat hubungan yang kuat antara pemberian dosis betanin dengan EGFR, di mana semakin tinggi dosis betanin yang diberikan maka akan semakin rendah derajat displasia dan nilai dari EGFR. Sementara itu, pemberian dosis betanin yang tinggi berbanding terbalik dengan nilai LRIG1.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Uncontrolled Keywords: LRIG1, EGFR, displasia, formaldehida, betanin, stress oksidatif
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 23 Jul 2025 06:39
Last Modified: 23 Jul 2025 06:39
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/47171

Actions (login required)

View Item
View Item