Dainur, Takwin (2023) HUBUNGAN ANTARA PARAMETER KOLESTASIS DENGAN PARAMATER INFLAMASI PADA PASIEN KOLEDOKOLITIASIS = CORRELATION BETWEEN CHOLESTASIS PARAMETERS WITH INFLAMMATORY PARAMETERS IN PATIENTS WITH CHOLEDOCHOLITHIASIS. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of C015182005_tesis_28-02-2024 Cover1.jpg]](/47168/1.hassmallThumbnailVersion/C015182005_tesis_28-02-2024%20Cover1.jpg)

C015182005_tesis_28-02-2024 Cover1.jpg
Download (252kB) | Preview
![[thumbnail of C015182005_tesis_28-02-2024 bab1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C015182005_tesis_28-02-2024 bab1-2.pdf
Download (870kB)
![[thumbnail of C015182005_tesis_28-02-2024 Dapus.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C015182005_tesis_28-02-2024 Dapus.pdf
Download (162kB)
![[thumbnail of C015182005_tesis_28-02-2024.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C015182005_tesis_28-02-2024.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Introduction: Kolestasis telah diketahui dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas. Koledokolitiasis merupakan salah satu penyebab terbanyak kolestasis ektrahepatik. ERCP merupakan standar baku dalam mendiagnosis koledokolitiasis namun bersifat invasif, sementara modalitas lain seperti MRCP, CT-Scan dan USG Abdomen memiliki kekurangan pada sensitifitas, spesifitas dan ketersediaannya masing-masing. Sehingga dibutuhkan pemeriksaan penunjang lainnya seperti parameter laboratorium dalam mendeteksi kolestasis pada koledokolitiasis. Terdapat dua mekanisme yang terjadi pada koledokolitiasis yaitu proses kolestasis dan inflamasi. Kolestasis yang terjadi akibat obstruksi mekanikal menyebabkan akumulasi komponen empedu yang dapat menginisiasi respon inflamasi. Telah banyak studi yang menghubungkan antara parameter kolestasis dengan parameter kolestasis, namun masih sedikit penelitian yang melibatkan populasi koledokolitiasis.
Objective: Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara parameter kolestasis dengan parameter inflamasi pada pasien koledokolitiasis.
Methods: Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional, dilakukan pada bulan Oktober 2023 di RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar yang melibatkan 73 pasien dengan koledokolitiasis berdasarkan ERCP, berusia 21-78 tahun, serta tidak menderita penyakit penyakit ginjal kronik, hepatitis alkoholik, hepatitis virus, DILI, malnutrisi dan penyakit inflamasi lainnya. Analisis statistik menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov, uji Spearman’s Correlation dan uji Chi-Square test untuk menilai hubungan kedua variabel. Hasil uji statistik signifikan jika nilai p<0,05.
Results: Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara kadar ALP dengan jumlah monosit (p<0,01), dimana semakin tinggi kadar ALP maka semakin tinggi jumlah monosit. Berdasarkan nilai R, maka keeratan korelasi keduanya termasuk dalam kategori sedang (0,250<R<0,500). Selain itu, terdapat korelasi negatif yang signifikan antara kadar AST dengan kadar albumin (p<0,01), dimana semakin tinggi kadar AST maka semakin rendah kadar albumin. Berdasarkan nilai R, maka keeratan korelasi keduanya termasuk dalam kategori sedang (0,250<R<0,500).
Conclusions: Kadar ALP dan kadar AST sebagai parameter kolestasis berhubungan erat dengan jumlah monosit dan kadar albumin sebagai parameter inflamasi pada pasien dengan koledokolitiasis.
Keyword: kolestasis, inflamasi, koledokolitiasis
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Penyakit Dalam |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 22 Jul 2025 01:26 |
Last Modified: | 22 Jul 2025 01:26 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/47168 |