Achmad, Winnie Pratiwi (2023) HUBUNGAN ANTARA KLUSTER KOMPONEN SINDROM METABOLIK TERHADAP KEJADIAN FATTY LIVER = Obesity's Impact on Metabolic Syndrome Clusters and Fatty Liver Incidence in Millennial Subjects. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of C015191010_tesis_28-02-2024 Cover1.jpg]](/47073/1.hassmallThumbnailVersion/C015191010_tesis_28-02-2024%20Cover1.jpg)

C015191010_tesis_28-02-2024 Cover1.jpg
Download (210kB) | Preview
![[thumbnail of C015191010_tesis_28-02-2024 bab1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C015191010_tesis_28-02-2024 bab1-2.pdf
Download (697kB)
![[thumbnail of C015191010_tesis_28-02-2024 Dapus.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C015191010_tesis_28-02-2024 Dapus.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (104kB)
![[thumbnail of C015191010_tesis_28-02-2024.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C015191010_tesis_28-02-2024.pdf
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Abstrak. Latar Belakang dan Tujuan: Massa jaringan adiposa yang meluas memperkuat pelepasan asam lemak bebas, yang menyebabkan resistensi insulin dan timbulnya sindrom metabolik. Selain obesitas, sindrom metabolik mencakup empat komponen utama lainnya. Penyakit Hati Berlemak Terkait Metabolik (MAFLD) adalah suatu kondisi yang ditandai dengan fatty liver yang terjadi bersamaan dengan sindrom metabolik. Namun, penelitian mengenai pengaruh obesitas dalam sindrom metabolik terhadap perkembangan perlemakan hati, khususnya di Indonesia, masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dampak obesitas terhadap pengelompokan komponen sindrom metabolik pada generasi milenial dan perannya dalam perkembangan fatty liver.
Metode: Penelitian cross-sectional ini melibatkan 91 subjek, yang menjalani skrining komponen sindrom metabolik dan pemeriksaan fibroscan untuk mengevaluasi perlemakan hati. Analisis statistik meliputi uji chi-square dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik berganda.
Hasil: Di antara komponen sindrom metabolik, obesitas muncul sebagai faktor yang paling signifikan terkait dengan perlemakan hati (P: 0,002; OR 4,7; 95% CI 1,76 - 12,70). Kelompok obesitas dengan sindrom metabolik menunjukkan insiden fatty liver yang secara signifikan lebih tinggi (75,0%; P: <0,001) dibandingkan dengan kelompok non-obesitas (69,8%). Dalam sebuah analisis yang membandingkan obesitas sentral dengan obesitas umum, terungkap bahwa obesitas umum memiliki hubungan yang lebih substansial dengan perkembangan fatty liver daripada obesitas sentral (P: 0,003 vs 0,102).
Kesimpulan: Obesitas merupakan faktor risiko yang substansial untuk pengembangan fatty liver, terutama bila dikombinasikan dengan sindrom metabolik. Selain itu, obesitas umum menunjukkan hubungan yang lebih jelas dengan derajat fatty liver dibandingkan dengan obesitas sentral.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Profesi Dokter |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 25 Jul 2025 01:16 |
Last Modified: | 25 Jul 2025 01:16 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/47073 |