Karakteristik Pasien Meningitis di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo Periode 1 Januari 2020 - 31 Desember = The Characteristics Of Meningitis Patients at Wahidin Sudirohusodo Central General Hospital On January 1st 2020 – December 31st 2022

Latar Belakang: Meskipun kemajuan yang signifikan selama beberapa dekade terakhir, yaitu penemuan dalam diagnosis, pengobatan, dan vaksinasi meningitis. Meningitis tetap menjadi penyakit dengan tingkat kematian kasus yang tinggi di seluruh dunia. Diperkirakan 250.000 orang meninggal karena meningitis pada tahun 2019, meninggalkan satu dari lima orang yang selamat dengan penyakit jangka panjang yang memiliki efek emosional, sosial, dan ekonomi yang signifikan pada individu, keluarga, dan Masyarakat. Akibat meningitis, Indonesia kini memiliki angka kejadian dan kematian tertinggi di Asia Tenggara dengan 78.018 kasus meningitis pada tahun 2016 dan 4.313 orang meninggal dunia.
Metode Penelitian: Metode penelitian in dengan metode deskriptif retrospektif, di mana peneliti mencoba untuk membuat deskripsi terhadap rekam medik di RSUP Wahidin Sudirohusodo periode 1 Januari 2020 – 31 Desember 2022.
Hasil: Dikumpulkan 67 sampel terdiagnosa meningitis. Menunjukkan prevalensi usia terbanyak pada usia >10 tahun, jenis kelamin terbanyak pada laki-laki, pekerjaan terbanyak tidak bekerja, tingkat pendidikan terbanyak pada SD, status gizi terbanyak pada status gizi normal, gambaran klinis pasien saat masuk rumah sakit terbanyak pada kesadaran menurun, ada tidaknya kaku kuduk saat pemeriksaan fisis terbanyak pada ada kaku kuduk, riwayat penyakit penyerta terbanyak pada penyakit neurologis, dan penyebab terbanyak pada meningitis bakterial. Untuk pemeriksaan cairan serebrospinalis pada 30 sampel, menunjukkan hasil warna terbanyak pada bening, kekeruhan terbanyak pada tidak ada kekeruhan, bekuan terbanyak pada tidak ada bekuan, jumlah sel leukosit terbanyak pada jumlah sel leukosit yang meningkat, hitung jenis sel leukosit terbanyak pada sel mononuclear, protein terbanyak pada protein meningkat, dan glukosa terbanyak pada glukosa normal. Untuk luaran klinis hasil terbanyak pada pasien meninggal dan lama perawatan yang menerima tindakan pungsi lumbal terbanyak pada pasien yang tinggal di rumah sakit lebih tingga minggu sedangkan yang tidak menerima tindakan pungsi lumbal terbanyak pada pasien yang tinggal di rumah sakit satu minggu.