ANALISIS YURIDIS TERHADAP KONTEN DAN AKUN YOUTUBE SEBAGAI JAMINAN UTANG DI LEMBAGA PERBANKAN=JURIDICAL ANALYSIS OF YOUTUBE CONTENT AND ACCOUNTS AS DEBT COLLATERAL IN BANKING INSTITUTIONS

ABSTRAK DENISA RATNA FARADILLA. Analisis Yuridis Terhadap Konten dan Akun YouTube Sebagai Jaminan Utang di Lembaga Perbankan (dibimbing oleh Juajir Sumardi dan Hasbir Paserangi). Penelitian ini bertujuan untuk (1) Untuk menganalisis cara penentuan valuasi konten YouTube yang akan dijadikan sebagai jaminan utang dan (2) Untuk menganalisis dan mengevaluasi perlindungan hukum terhadap kreditor apabila konten YouTube yang dijadikan sebagai jaminan pada lembaga perbankan mengalami pemblokiran/peretasan. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian hukum empiris, dengan lokasi penelitian di Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kota Makassar, Kantor Otoritas Jasa Keuangan Regional Makassar, YouTuber di Kota Makassar dan Kantor Bank Rakyat Indonesia Kota Jeneponto. Jenis dan sumber data adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data adalah dengan studi lapangan dan studi pustaka dan selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Penentuan valuasi konten YouTube yang akan dijadikan sebagai jaminan utang dilakukan berdasarkan Pasal 12 ayat (1) PP No. 24 Tahun 2022 Tentang Peraturan Pelaksaan Undang-Undang No. 24 Tahun 2019 yaitu penilaian kekayaan intelektual dapat dilakukan dengan cara pendekatan biaya, pendekatan pasar, pendekatan pendapatan dan pendekatan penilaian lainnya. Namun aturan tersebut belum cukup jelas dan masih membutuhkan aturan teknis lebih lanjut. Pengkajian mengenai hak kekayaan intelektual termasuk konten YouTube untuk digunakan sebagai jaminan hingga saat ini masih terus dikaji oleh OJK dikarenakan belum cukup kuatnya ekosistem hak kekayaan intelektual pada pasar sekunder dan masih belum cukupnya mekanisme untuk menentukan valuasi sebuah hak kekayaan intelektual. PP Ekonomi Kreatif belum mengatur secara rinci mengenai teknis valuasi yang dapat digunakan oleh lembaga keuangan dalam melakukan valuasi atas sebuah hak kekayaan intelektual berupa konten YouTube. 2). Perlindungan hukum terhadap kreditor apabila konten YouTube yang dijadikan sebagai jaminan pada lembaga perbankan mengalami pemblokiran/peretasan yaitu dengan membuat pengaduan/laporan kepada pihak YouTube dalam bentuk copyright strike, di mana pihak YouTube akan menghapus konten YouTube yang dirasa telah merugikan hak cipta seseorang dalam bentuk pembajakan oleh pihak lain. Selain itu pihak yang merasa dirugikan tersebut dapat menempuh jalur hukum, akan tetapi dalam penerapannya terdapat kendala yang mana pada umumnya identitas pembajak konten YouTube tersebut tidak diketahui karena biasanya mereka menggunakan akun palsu dan identitas diri palsu. Selain itu platform YouTube telah menyiapkan berbagai fitur seperti misalnya Content ID sebagai langkah preventif yang untuk melindungi karya yang diunggah pada platform tersebut.