PERANAN BERBAGAI POLA AGROFORESTRI TERHADAP TINGKAT RESILIENSI PETANI DI SUB DAS MINRALENG HULU

Penelitian ini ingin melihat peranan berbagai pola agroforestri dan tingkat resiliensi petani dalam menghadapi kondisi krisis/ekstrim dan bagaimana pengaruh terhadap pendapatan rumah tangga petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) mendeskripsikan pola agroforestri yang diterapkan petani, (2) faktor-faktor yang mempengaruhi resiliensi, (3) Menganalisis tingkat resiliensi pada berbagai pola agroforestri di Sub DAS Minraleng Hulu. Penelitian ini akan dilaksanakan selama tiga bulan mulai bulan April hingga bulan Juli 2019 di kawasan Sub DAS Minraleng Hulu. analisis kualitatif dananalisis kuantitatif dilakukan terhadap petani pada berbagai pola agroforestry dan didukung informasi responden penelitian masing-masing setiap pola agroforestri dipilih sebanyak 30 responden sehingga jumlah keseluruhan 90 responden rumah tangga petani. Hasil penelitian : (1) Pengembangan pola agroforestri yang dilakukan petani pada pola agroforestri dominan jati dikelola dengan bentuk agrisilviculture berupa agrisilviculture dominan jati dengan pola tanam beraturan dan tidak beraturan, agrisilviculture dominan coklat dengan pola tanam yang tidak beraturan. Pengembangan pola agroforestri dominan kemiri dikelola dengan bentuk pola agrisilviculture dengan pola ruang dan pola acak (tidak beraturan) sedangkan pada pola agroforestri dominan akasia dikelola dengan bentuk pola agrisilvikultur dengan pola tanam pola tanam beraturan dan tidak beraturan. (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi resiliensi pada berbagai pola agroforestri petani dipengaruhi oleh waktu recovery saat kritis dan tingkat adaptasi saat kritis. (3) tingkat resiliensi tertinggi adalah petani pola agroforestri dominan kemiri dengan skor total 1.738, tingkat resiliensi sedang pada pola agroforestri dominan akasia dengan total skor 1.596 dan tingkat agroforestri terendah pada pola agroforestri dominan jati dengan total skor 1.572.