Wirawiguna, Arya (2024) PROFIL HIPERURISEMIA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR PERIODE 2021-2022 = HYPERURYCEMIA PROFILE OF TYPE 2 DIABETES MELLITUS PATIENTS AT HASANUDDIN MAKASSAR UNIVERSITY HOSPITAL PERIOD 2021-2022. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of C011201262_skripsi_01-03-2024 Cover1.jpg]](/46825/1.hassmallThumbnailVersion/C011201262_skripsi_01-03-2024%20Cover1.jpg)

C011201262_skripsi_01-03-2024 Cover1.jpg
Download (221kB) | Preview
![[thumbnail of C011201262_skripsi_01-03-2024 bab1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C011201262_skripsi_01-03-2024 bab1-2.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of C011201262_skripsi_01-03-2024 Dapus.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C011201262_skripsi_01-03-2024 Dapus.pdf
Download (617kB)
![[thumbnail of C011201262_skripsi_01-03-2024.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C011201262_skripsi_01-03-2024.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang: Purin telah diidentifikasi sebagai penanda untuk sejumlah kelainan metabolik dan hemodinamik. Dalam keadaan normal terdapat keseimbangan antara Intake, degradasi dan ekskresi asam urat. Pada sebagian besar penelitian, Hiperurisemia didefinisikan sebagai kadar UA serum >7,0 mg/dL pada pria dan ≥6,0 mg/dL pada wanita. Resistensi insulin, hipoksia, dan kematian sel dapat menginduksi perubahan xanthine dengan bantuan air dan oksigen akan berubah menjadi asam urat yang menghasilkan peroksida. Resistensi insulin mempromosikan produksi lipid di hati, menyebabkan gangguan pada metabolisme purin, sehingga meningkatkan kadar asam urat Dampak lain dari kerja insulin adalah meningkatkan reabsorpsi asam urat di tubulus proksimal ginjal yang akan menyebabkan hiperurisemia. Tujuan: Untuk mengetahui karakteristik distribusi hiperurisemia pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar periode 2021-2022 berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan dan pendidikan. Metode: Penelitian ini menggunakan metode total sampling dengan pendekatan deskriptif observasional. Hasil: Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 terbanyak dengan kadar asam urat yang tinggi berdasarkan distribusi jenis kelamin adalah perempuan, berdasarkan distribusi usia adalah lansia (>60 tahun), berdasarkan distribusi pekerjaan adalah subjek yang masih bekerja, berdasarkan distribusi pendidikan adalah subjek dengan jenjang pendidikan tinggi (D3, S1, S2 dan S3). Kesimpulan: Kadar asam urat yang bervariasi pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dapat dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin, usia, pekerjaan dan pendidikan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Hiperurisemia, Diabetes Melitus Tipe 2, RS Universitas Hasanudiin. |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 11 Jul 2025 05:30 |
Last Modified: | 11 Jul 2025 05:30 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/46825 |