JORDI, WAYAN (2022) KEDUDUKAN ANAK PEREMPUAN SEBAGAI ANAK TUNGGAL DALAM SISTEM PEWARISAN PADA MASYARAKAT ADAT BALI=THE POSITION OF DAUGHTER AS THE ONLY CHILDREN IN THE INHERITANCE SYSTEM IN BALINESE SOCIETY. Thesis thesis, UNIVERSITAS HASANUDDIN.
![[thumbnail of cover]](/46631/1.hassmallThumbnailVersion/B022182010_tesis_15-02-2023%20cover1.jpg)

B022182010_tesis_15-02-2023 cover1.jpg
Download (224kB) | Preview
![[thumbnail of bab 1-3]](/style/images/fileicons/text.png)
B022182010_tesis_15-02-2023 bab 1-3.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
B022182010_tesis_15-02-2023 dp.pdf
Download (313kB)
![[thumbnail of full text]](/style/images/fileicons/text.png)
B022182010_tesis_15-02-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 19 December 2025.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Wayan Jordi, 2022. Kedudukan Anak Perempuan Sebagai Anak Tunggal Dalam Sistem Pewarisan Pada Masyarakat Adat Bali. (Dibimbing oleh Kahar Lahae dan Sri Susyanti). Hukum adat waris adalah aturan hukum adat yang mengatur tentang bagaimana harta peninggalan atau harta warisan diteruskan atau dibagi dari pewaris kepada para waris dari generasi ke generasi. Masyarakat Adat Bali dengan sistem kekeluargaan patrilineal, menyebabkan hanya keturunan yang berstatus kapurusa (laki-laki) dianggap dapat mengurus dan meneruskan tanggung jawab keluarga. Permasalahan pada peneilitan ini adalah “Bagaimana kedudukan anak perempuan tunggal dalam sistem pewarisan pada masyarakat adat Bali, serta apakah upaya yang dapat dilakukan anak perempuan tungal belum menikah untuk mendapatkan haknya atas harta warisan dalam sistem pewarisan masyarakat adat Bali”. Penelitian ini bertujuan: (1) Menganalisis bagaimana kedudukan anak perempuan tunggal dalam sistem pewarisan adat bali saat ini masih sesuai dengan perkembangan masyarakat adat bali dan perkembangan hukum adat Bali yang tidak memberikan hak mewaris kepada anak perempuan. (2) Menganalisis adakah upaya lain yang dapat dilakukan bagi anak perempuan tunggal dan belum menikah untuk mendapatkan bagian dari harta warisan orang tuanya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum empiris dengan berfokus pada hubungan antara aspek hukum dan kenyataan empiris. Hasil penenilitan menunjukan bahwa (1) Hak waris bagi anak perempuan dalam hukum adat Bali pada dasarnya anak perempuan bukan ahli waris menurut Hukum Adat Waris Bali, namun anak perempuan berhak mendapat bagian harta warisan dari orang tuanya, prosedur pemberian hak waris bagi anak perempuan tunggal terhadap harta warisan bisa menjadi ahli waris dengan jalan perubahan status yaitu dari status pradana menjadi status purusa dan perkawinan dalam bentuk nyeburin. (2) bagi anak perempuan dimungkinkan untuk melakukan berbagai upaya agar dapat mewarisi atau mendapatkan sebagain dari harta peninggalan orangtuanya, dimana dalam praktek pemberian tersebut dipergunakan dengan berbagai macam istilah seperti harta tetadan, hibah, bekal hidup, pengupa jiwa dan jiwa dana. Kata kunci: Anak Perempuan, Hak Waris, Hukum Adat Bali.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata kunci: Anak Perempuan, Hak Waris, Hukum Adat Bali. |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Hukum > Kenotariatan |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 08 Jul 2025 00:50 |
Last Modified: | 08 Jul 2025 00:50 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/46631 |