IMPLIKASI HUKUM PENGELOLAAN HARTA PENINGGALAN OLEH SALAH SATU AHLI WARIS DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM=LEGAL IMPLICATIONS OF MANAGEMENT OF LEGAL ASSETS BY ONE OF THE HEIRS IN THE PERSPECTIVE OF ISLAMIC LAW

EKA FITRIANINGSIH. Implikasi Hukum Pengelolaan Harta Peninggalan Oleh Salah Satu Ahli Waris Dalam Perspektif Hukum Islam, (dibimbing Muhammad Arfin Hamid dan Muhammad Aswan). Penelitian ini bertujuan untuk (1) Untuk memahami dan menganalisis mengenai hakikat pengelolaan harta peninggalan menurut hukum Islam. (2) Untuk memahami dan menganalisis praktik pengelolaan harta peninggalan yang terjadi di Kota Makassar. Jenis penelitian adalah penelitian hukum empiris, dengan lokasi penelitian di Kota Makassar Jenis dan sumber data adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data adalah dengan wawancara dan studi literatur selanjutnya dianalisis secara kualitatif dan dipaparkan secara deskriptif. Adapun hasil penelitian ini yaitu: (1) Hakikat pengelolaan harta peninggalan yaitu untuk mencegah terjadinya sengketa atau perselisihan mengenai harta yang telah ditinggalkan oleh orang yang telah meninggal dunia, agar tujuan utama dari hukum islam yaitu kemaslahatan dan keselamatan dalam hal memelihara harta dimaksudkan agar harta dari pewaris diberikan kepada ahli waris yang berhak dan dalam hal memelihara keturunan, agar ahli waris yang ditinggalkan mendapatkan harta dari pewaris. Dengan terjamin dan terpeliharanya kedua hal di atas, akan terwujudlah kemaslahatan lahir dan batin, individu dan masyarakat, dunia dan akhirat. (2) Praktik pembagian harta peninggalan oleh masyarakat di Kota Makassar, di antaranya dilakukan dengan cara musyawarah antara para ahli waris, membagi dengan cara mengikuti pembagian dalam Alquran yaitu dua bagian untuk anak laki-laki dan satu bagian untuk anak perempuan, membagi sama rata yaitu satu bagian untuk anak laki-laki dan satu bagian untuk anak perempuan, tidak membagi harta warisan di mana harta warisan dikelola oleh seorang anak kemudian hasilnya akan dibagikan kepada ahli waris yang lain, harta warisan hanya dikuasai oleh seorang ahli waris dan tidak dibagikan kepada ahli waris yang lain (tidak diperbolehkan dalam Islam namun apabila ada kesepakatan antara ahli waris dan semuanya ridha, maka penguasaan harta warisan oleh seorang ahli waris itu diperbolehkan), mewakafkan harta warisan, dan memberikan harta warisan kepada anak perempuan yang mengurus orang tua hingga meninggal dunia.