PENGARUH POLA RUANG DAN PERUBAHAN IKLIM TERHADAP HASIL AIR DI DAERAH ALIRAN SUNGAI BIALO

Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan. Penyediaan air disuatu wilayah salah satunya ditentukan oleh kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS). Perubahan penutupan lahan dapat mempengaruhi kesetimbangan air dan lingkungan disekitarnya. Selain penutupan lahan, air juga dipengaruhi oleh tanah yang meliputi sifat fisik dan kimia tanah, kelerengan dan iklim. Di Sulawesi Selatan penanda perubahan iklim yang paling terasa adalah semakin besarnya potensi fenomena El Nino dan La Nina yang berdampak pada perubahan curah hujan. Salah satu DAS yang memiliki peran besar di Sulawesi Selatan bagian selatan adalah DAS Bialo, yang merupakan bagian dari 3 (tiga) wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten Gowa. Keberadaan DAS Bialo menjadi penting perananannya dalam menjaga kesetimbangan air yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan air. Dengan demikian perlu dilakukan suatu kajian untuk mengetahui hasil air yang tersedia pada kondisi aktual dan bagaimana pengaruh penerapan rencana pola ruang serta kondisi terjadinya perubahan iklim tahun 30an yang diskenariokan menggunakan model CSIRO MK3.5. Metode dalam mengetahui hasil air pada DAS Bialo menggunakan pemodelan hidrologi Soil and Water Assesment Tool (SWAT) dan dilakukan 4 (empat) simulasi, dimana pada kondisi aktual (penutupan lahan dan iklim aktual) hasil simulasi yang didapatkan sebanyak 88.692.513,75 m3. Simulasi rencana pola ruang dengan data iklim aktual mengakibatkan penurunan hasil air sebanyak -852.794,5 m3 (1%) sedangkan simulasi sekenario perubahan iklim tahun 2030an dengan penutupan lahan dan rencana pola ruang memberikan pengaruh terjadinya peningkatan hasil air masing-masing 5.005.468,6 m3 (5,6%) dan 4.451.471,4 m3 (5%) pada DAS Bialo.