Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Tambangan, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba Periode 2007-2013

Kepala desa dalam menjalankan kepemimpinannya sebagai aktor politik dalam tatanan pemerintahan terkecil di Indonesia menjadi sangat penting dalam menggambarkan kehidupan yang berdemokrasi. Namun sangat disayangkan jika hubungan antara kepala desa dan masyarakatnya berjalan dengan tidakharmonis. Begitulah yang terjadi pada desa Tambangan di tahun 2007 paskah terpilihnya Andi Abu Ayyub sebagai kepala desa. Banyak keraguan yang timbul dari masyarakat akan kepemimpinannya itu. Akan tetapi pada Pilkades selanjutnya yaitu di tahun 2013 Andi Abu Ayyub terpilih lagi dan memenangkan Pilkades itu dengan perolehan suara yang sangat spektakuler.
Pada penelitian ini penulis menguraikan apa yang menjadi pertanyaan dasar yaitu bagaimana proses kemenangan Andi Abu Ayyub di pemilihan kepala desa (Pilkades) tahun 2007 dan bagaimana gaya kepemimpinan yang beliau terapkan pada satu periode 2007-2013 itu. Sehingga sampai hari ini Andi Abu Ayyub di anggap sebagai kepala Desa Tambangan seumur hidup. Pada akhirnya penerimaan masyarakat menjadi sangat baik ataskepemimpinannya itu
Perbedaan proses kemenangan Andi Abu Ayyub pada Pilkades 2007 dan 2013 yaitu pada faktor kemenangan Pilkades ditahun 2007 tidak lagi digunakan di tahun 2013 melainkan ada faktor tersendiri bagi masyarakat Desa Tambangan untuk memilihnya lagi walaupun sempat meremeh-temehkannya di awal masa jabatannya itu. Andi Abu Ayyub mengubah pandangan negatif masyarakat terhadap dirinya, yaitu dengan memegang teguh keyakinannya “hablumminannas”. Hal ini menjadi fokus utama dalam penelitian ini. Komunikasi yang terjalin dengan baik dapat melannggengkan hubungan yang harmonis antara masyarakat dan kepala desa.