ANALISIS PENYEBAB PERSELISIHAN KONSTRUKSI DI SULAWESI SELATAN = Analysis of Construction Disputes in South Sulawesi: Contractor Companies Perspective

Industri konstruksi menjadi salah satu industri yang sangat berkembang dan berkontribusi menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sulawesi Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi besar dalam bidang konstruksi. Namun, di sisi lain, Sulawesi Selatan juga menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan dalam bidang konstruksi, salah satunya adalah sengketa konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor penyebab perselisihan dari perusahan konstruksi kecil, menengah dan besar pada proyek konstruksi di Sulawesi Selatan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner kepada pihak-pihak yang terlibat dan berkepentingan dengan proyek dan dari jurnal-jurnal penelitian sebelumnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least Square (PLS), yang merupakan metode alternatif untuk mengestimasi model Structural Equation Modeling (SEM). Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat tujuh faktor yang menjadi penyebab perselisihan pada proyek konstruksi, masalah akibat shop drawing kurang lengkap dan terjadi perubahan gambar rencana, persetujuan mengenai perubahan gambar, perijinan yang berkaitan dengan pemerintah, kualifikasi pekerja dan pengawas dilapangan yang tidak kompeten, perubahan cuaca, kegagalan dalam mencapai kualitas bangunan yang direncanakan, dan kenaikan harga material dan upah. Berdasarkan hasil analisa dengan Structural Equation Modeling software SmartPLS diperoleh faktor yang paling berpengaruh dalam perselisihan pada proyek konstruksi di Sulawesi Selatan adalah waktu 67.8%, administratif 53.8%, biaya 48.0%, mutu 45.2%, sumber daya manusia 44.4%, teknis 39.8%, dan hukum 39.2%. Berdasarkan nilai akhir yang diperoleh dari analisa data yang dilakukan, faktor penyebab yang paling berpengaruh dalam perselisihan konstruksi di Sulawesi Selatan adalah Waktu.