STUDI DESKRIPTIF PREVALENSI DAN KARAKTERISTIK SINDROM METABOLIK PADA PASIEN STROK DEWASA MUDA USIA 18-45 TAHUN DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN PERIODE JANUARI 2019-JULI 2023 = DESCRIPTIVE STUDY OF THE PREVALENCE AND CHARACTERISTICS OF METABOLIC SYNDROME IN YOUNG ADULT STROKE PATIENTS AGED 18-45 YEARS AT HASANUDDIN UNIVERSITY HOSPITAL FOR THE PERIOD JANUARY 2019-JULY 2023

Latar Belakang: Strok secara klinis didefinisikan sebagai sebuah sindrom defisit neurologis terpusat yang terjadi secara akut akibat kerusakan vaskular pada sistem saraf pusat. Berdasarkan Global Health Estimates 2020 yang dikeluarkan oleh World Health Organization, strok merupakan penyebab kematian nomor satu di Indonesia dengan 131,8 kematian per 100.000 populasi. Studi-studi terbaru menemukan bahwa strok iskemik pada dewasa muda mengalami peningkatan dan menunjukkan peningkatan pada faktor risiko tradisional yang biasanya mempengaruhi dewasa lanjut, seperti hipertensi, dislipidemia, diabetes mellitus, pemakaian rokok, dan obesitas juga menjadi umum di kalangan pasien strok akut usia muda. Melihat tren yang baru ini, di mana faktor risiko tradisional yang pada dasarnya merupakan komponen sindrom metabolik, muncul urgensi untuk mengetahui prevalensi sindrom metabolik pada pasien strok muda di Sulawesi Selatan, secara khusus di Makassar.
Tujuan: Mengetahui prevalensi dan karakteristik sindrom metabolik pada pasien strok dewasa muda usia 18 s.d. 45 tahun di RS Universitas Hasanuddin periode 1 Januari 2019 s.d. 31 Juli 2023.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pengambilan data sekunder dari rekam medik rawat jalan dan rawat inap pasien strok dewasa muda usia 18-45 tahun di RS Universitas Hasanuddin.
Hasil: Terdapat 84 pasien strok dewasa muda usia 18-45 tahun dengan pasien laki-laki lebih banyak berjumlah 54 pasien (58,1%) dan tipe iskemik lebih banyak dijumpai berjumlah 60 pasien (71,4%). Komponen sindrom metabolik yang paling banyak dijumpai pada pasien strok dewasa muda adalah hipertensi sebanyak 39 pasien (46,4%). Dari 84 pasien strok dewasa muda, ditemukan 12 pasien memiliki sindrom metabolik berdasarkan kriteria NCEP-ATP III. Berdasarkan data, sebanyak 7 pasien (58,3%) merupakan laki-laki dan seluruhnya (100%) mengalami strok iskemik. Kombinasi sindrom metabolik yang paling banyak ditemukan adalah hipertensi, diabetes mellitus tipe 2, dan kolesterol HDL rendah atau dalam terapi kolesterol, yaitu sebanyak 6 pasien.