PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN PEDESAAN MANDIRI (PKPM) DESA WISATA BARUGA COLLABORATION CENTRE KECAMATAN MALILI, KABUPATEN LUWU TIMUR=PUBLIC PARTICIPATION IN THE INDEPENDENT RURAL AREA DEVELOPMENT PROGRAM (PKPM) OF BARUGA VILLAGE TOURISM COLLABORATION CENTER, MALILI SUBDISTRICT, EAST LUWU REGENCY

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis partisipasi publik dalam pelaksanaan Program Pengembangan Kawasan Pedesaan Mandiri (PKPM) Desa Wisata Baruga Collaboration centre. Program PKPM Merupakan program yang dibuat oleh PT. Vale Indonesia yang dimana target dari program ini merupakan desa desa yang berada pada daerah operasional PT Vale sebagai bentuk tanggungjawab sosial lingkungan. Tujuan dari program ini adalah mengembangkan suatu daerah dengan goal kemandirian terhadap suatu desa, salah satu bentuk nya adalah desa wisata. Tiga dimensi yang digunakan untuk mengukur partisipasi publik dalam program ini, Pemilihan partisipan (Participant selection), komunikasi dan pengambilan keputusan, (communication and decision), dan otoritas dan kuasa (authority and power). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif melalui studi kasus. Penelitian ini berlokasi di desa wisata Baruga Collaboration centre, kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur. Adapun informan dalam penelitian ini yaitu perangkat desa baruga sebanyak 2 orang, Pengurus dan pengelola Baruga Collaboration Centre, External Relations PT. Vale Indonesia. Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi publik dalam program pengembangan kapasitas pedesaan mandiri desa wisata Baruga Collaboration Centre berada pada indikator partisipatif, yang tinggi dibuktikan pada dimensi Participant Selectiont berada pada tren indikator opened, targeted recruiting yang berada pada most inclusive atau semakin inklusif dalam pemilihan partisipannya, pada dimensi communication and decision berada di 2 indikator, yaitu express preferences dan deliberate and negotiate dalam pengambilan keputusan yang menunjukkan semakin intens dalam forum. Namun, didalamnya terdapat cacat fungsi pelaksanaan, karena pada indikator authority and power pihak PT Vale memberikan wewenang secara full dalam pelaksanaannya sehingga dinilai tidak efektif, yang berujung program ini hanya jalan satu tahun kemudian ditinggalkan.