Analisis Kinerja Jalur Pejalan Kaki Berdasarkan Tingkat Pelayanan dan Persepsi Pejalan Kaki pada Jalan Jenderal Sudirman Makassar=Analysis Of Pedestrian Path Performance Based on Level of Service and Pedestrian Perceptions On Jalan Jenderal Sudirman Makassar

Jalur pejalan kaki merupakan salah satu fasilitas yang sangat dibutuhkan di kawasan perkotaan untuk mendukung kegiatan dan aktivitas masyarakat yang dapat melayani mobilitas bagi pejalan kaki dengan baik dan nyaman. Namun pada kenyataannya, kebanyakan trotoar tidak berfungsi sebagaimana mestinya sehingga mengganggu keamanan dan kenyamanan pejalan kaki. Ruas Jalan Jenderal Sudirman Makassar merupakan salah satu ruas jalan protokol di Kota Makassar yang merupakan pusat kegiatan yang cukup padat dan membutuhkan mobilitas yang tinggi. Oleh karena itu, pentingnya dilaksanakan penelitian ini untuk menganalisis tingkat pelayanan trotoar sebagai jalur pejalan kaki pada Jalan Jenderal Sudirman Makassar.
Adapun aspek-aspek yang diperhatikan pada penelitan ini yaitu arus (flow), kecepatan (speed), kepadatan (density), ruang (space), dan rasio jalur pejalan kaki serta ketersediaan fasilitas jalur pejalan kaki pada Jalan Jenderal Sudirman Makassar berdasarkan persepsi pengguna jalur pejalan kaki. Metode analisis yang digunakan untuk melakukan analisis tingkat pelayanan jalur pejalan kaki yaitu (Highways Capacity Manual 2000) HCM 2000 dan menentukan tingkat pelayanan jalur pejalan kaki (level of service in walkways) mengacu kepada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 03/PRT/M/2014. Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis persepsi pejalan kaki yaitu dengan metode Importance Performance Analysis (IPA) untuk mengevaluasi tingkat pelayanan jalur jalur pejalan kaki berdasarkan persepsi pengguna jalur pejalan kaki.
Berdasarkan hasil analisis, tingkat pelayanan (level of service) trotoar di Jalan Jenderal Sudirman Makassar pada segemen 1 sampai 7 dapat diklasifikasikan mendapat tingkat pelayanan (level of service) A. Dari hasil analisis IPA (Importance Performance Analysis) yang diperoleh 3 fasilitas yang menjadi prioritas untuk perbaikan dan penanganan yaitu konektivitas jalur pejalan kaki, kondisi permukaan trotoar dan jalur bebas dari parkir kendaraan di atas trotoar.