KEJADIAN AKNE PREMENSTRUAL PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN ANGKATAN 2024=The Incidence of Premenstrual Acne Among Female Medical Students of Hasanuddin University, Class of 2024


Multazam, Indah Marlina (2024) KEJADIAN AKNE PREMENSTRUAL PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN ANGKATAN 2024=The Incidence of Premenstrual Acne Among Female Medical Students of Hasanuddin University, Class of 2024. Skripsi thesis, UNIVERSITAS HASANUDDIN.

[thumbnail of cover]
Preview
Image (cover)
C011211072_skripsi_23-12-2024 cover1.jpg

Download (233kB) | Preview
[thumbnail of bab 1-2] Text (bab 1-2)
C011211072_skripsi_23-12-2024 bab 1-2.pdf

Download (583kB)
[thumbnail of dapus] Text (dapus)
C011211072_skripsi_23-12-2024 dp.pdf

Download (76kB)
[thumbnail of full text] Text (full text)
C011211072_skripsi_23-12-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 19 December 2027.

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang. Akne vulgaris adalah penyakit kulit inflamasi kronik yang sering terjadi pada masa pubertas. Pada wanita, fluktuasi hormon selama siklus menstruasi sering kali memengaruhi kondisi jerawat, khususnya pada fase luteal atau premenstruasi. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi kejadian akne premenstrual pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan 2024. Tujuan. Mengetahui hubungan antara fase siklus menstruasi dengan frekuensi dan keparahan jerawat akne premenstrual pada mahasiswi. Metode. Penelitian ini adalah studi deskriptif dengan pendekatan potong lintang. Data dikumpulkan melalui kuesioner dari 199 mahasiswi yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis dilakukan menggunakan uji statistik Friedman dan uji Chi-Square untuk mengevaluasi hubungan fase menstruasi dengan frekuensi dan keparahan jerawat, serta Uji Pearson untuk mengetahui hubungan antara keparahan akne dan frekuensi akne. Hasil. Sebanyak 69% responden melaporkan jerawat memburuk dengan menstruasi, dengan mayoritas (51%) mengalami akne premenstrual. Frekuensi dan keparahan jerawat menurun setelah menstruasi, dengan 88% responden melaporkan penyembuhan jerawat dalam 1 minggu setelah menstruasi. Analisis statistik menunjukkan hubungan signifikan antara fase menstruasi dengan frekuensi (p < 0,001) dan keparahan jerawat (p < 0,001). Analisis statistik juga menunjukkan keparahan jerawat meningkat seiring dengan meningkatnya frekuensi jerawat, khususnya sebelum menstruasi (p < 0,001). Kesimpulan. Fluktuasi hormonal selama siklus menstruasi berpengaruh signifikan terhadap kejadian akne premenstrual. Frekuensi dan keparahan jerawat paling tinggi pada fase premenstruasi, yang kemudian menurun pada fase menstruasi, dan berkurang signifikan setelah menstruasi. Temuan ini menekankan pentingnya pengelolaan jerawat berdasarkan siklus menstruasi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Akne premenstrual, akne vulgaris.
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter
Depositing User: Unnamed user with username pkl2
Date Deposited: 10 Jul 2025 00:22
Last Modified: 10 Jul 2025 00:22
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/46257

Actions (login required)

View Item
View Item