Febrianti, Indah (2024) ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN GOUT ARTHRITIS PADA PASIEN DI RSUP DR WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR DAN RS UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN PERIODE 2023=ANALYSIS OF RISK FACTORS FOR GOUT ARTHRITIS OCCURRENCE IN PATIENTS AT DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO HOSPITAL MAKASSAR AND HASANUDDIN UNIVERSITY HOSPITAL FOR THE 2023 PERIOD. Skripsi thesis, UNIVERSITAS HASANUDDIN.
![[thumbnail of cover]](/46255/1.hassmallThumbnailVersion/C011211047_skripsi_23-12-2024%20cover1.jpg)

C011211047_skripsi_23-12-2024 cover1.jpg
Download (251kB) | Preview
![[thumbnail of bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
C011211047_skripsi_23-12-2024 bab 1-2.pdf
Download (704kB)
![[thumbnail of dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
C011211047_skripsi_23-12-2024 dp.pdf
Download (632kB)
![[thumbnail of full text]](/style/images/fileicons/text.png)
C011211047_skripsi_23-12-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 17 December 2027.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang.Gout arthritis adalah penyakit radang sendi yang disebabkan oleh penumpukan kristal monosodium urat akibat peningkatan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia). Prevalensi gout dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko, seperti usia, jenis kelamin, dan status gizi. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor risiko kejadian gout arthritis pada pasien di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dan RS Universitas Hasanuddin selama periode tahun 2023. Metode Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan data sekunder yang diperoleh dari rekam medis 97 pasien gout arthritis yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel yang dianalisis meliputi usia (≥60 tahun dan <60 tahun), jenis kelamin, dan status gizi (diukur menggunakan Indeks Massa Tubuh/IMT). Analisis data dilakukan dengan uji chi-square untuk menentukan hubungan antara faktor-faktor tersebut dengan kejadian gout arthritis.Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara usia dan jenis kelamin dengan gout arthritis (p < 0,05). Pasien berusia ≥60 tahun dan laki-laki memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gout arthritis. Namun, tidak ditemukan hubungan signifikan antara status gizi dan gout arthritis (p > 0,05). Kesimpulan, usia dan jenis kelamin terbukti sebagai faktor risiko utama untuk gout arthritis, sedangkan status gizi tidak menunjukkan pengaruh signifikan. Temuan ini dapat digunakan sebagai dasar untuk upaya pencegahan, terutama pada kelompok berisiko tinggi seperti pria lansia. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk mengeksplorasi faktor tambahan seperti riwayat genetik, kebiasaan makan, dan aktivitas fisik dengan jumlah sampel yang lebih besar.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | gout arthritis, hiperurisemia, usia, jenis kelamin, status gizi, faktor risiko. |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 10 Jul 2025 00:18 |
Last Modified: | 10 Jul 2025 00:18 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/46255 |