Arahan Pengembangan Pola Penggunaan Lahan di Kawasan Periphery Kota Makassar (Studi Kasus: Kelurahan Barombong dan Kelurahan Aeng Toa) = Directions for the Development of Land Use Patterns in the Periphery Area of Makassar City (Case Study: Barombong Village and Aeng Toa Village)

Kota akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan akibat dari peningkatan jumlah penduduk yang menyebabkan kepadatan dan berkurangnya daerah-daerah kosong di kawasan perkotaan sehingga terjadi perembetan kenampakan fisik perkotaan ke arah luar (urban sprawl) dan memunculkan perkembangan kota tidak terstruktur. Kota Makassar sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Selatan, mengalami peningkatan, baik dari segi pembangunan maupun jumlah penduduk. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengidentifikasi pola perkembangan penggunaan lahan di kawasan periphery Kota Makassar, (2) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan penggunaan lahan di kawasan periphery Kota Makassar serta, dan (3) menentukan arahan terhadap perkembangan pola penggunaan lahan di kawasan periphey Kota Makassar. Penelitian ini terletak di Kelurahan Barombong dan Kelurahan Aeng Toa. Metode analisis yang digunakan adalah analisis spasial (overlay), analisis regresi linear berganda, dan analisis desktiptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola perkembangan penggunaan lahan yang terjadi di kawasan periphery Kota Makassar dalam 10 tahun terakhir membentuk pola sejajar dan pola merumpun dengan perubahan penggunaan lahan didominasi dengan penggunaan lahan permukiman. Adapun faktor- faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan penggunaan lahan berdasarkan pendapat masyarakat di kawasan periphery Kota Makassar yaitu faktor fasilitas pelayanan dan karakteristik lahan. Arahan perkembangan pola penggunaan lahan di kawasan periphery Kota Makassar berupa penanganan banjir dan pengadaan sarana air bersih.

Kata kunci: Pola Penggunaan Lahan, Urban Sprawl, Kawasan Periphery Makassar