ASMORO, YOKI DWI (2023) PENGARUH GEOMETRI DAN KUALITAS BATUBARA TERHADAP PEMBENTUKAN KLINKER PADA FORMASI LATIH KABUPATEN BERAU, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR = Coal Geometry And Quality Effects On Clinker Deformation In Latih Formation, Berau District, East Kalimantan Province. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/45922/1.hassmallThumbnailVersion/D062211004_tesis_15-01-2024%20cover1.png)

D062211004_tesis_15-01-2024 cover1.png
Download (151kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
D062211004_tesis_15-01-2024 1-2(FILEminimizer).pdf
Download (2MB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
D062211004_tesis_15-01-2024 dp(FILEminimizer).pdf
Download (283kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
D062211004_tesis_15-01-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 14 November 2026.
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
Kehadiran klinker yang tidak teridentifikasi dalam penambangan batubara mengakibatkan hilangnya cadangan. Klinker terbentuk pada batubara dengan karakteristik kualitas dan ketebalan tertentu. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dampak geometri dan nilai proksimat batubara terhadap terbentuknya klinker, sebab tidak semua seam di daerah penelitian terbentuk klinker. Penelitian dilakukan di Formasi Latih, daerah Tambang Binungan dan Tambang Sambarata, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Indonesia. Sampel kualitas diperoleh dari 71 titik bor dengan jumlah 24 seam yang memiliki tebal > 1.61 m dan terdistribusi secara lateral dan vertikal. Parameter kualitas proksimat batubara terdiri dari Inherent Moisture (M), Ash Content (AC), Volatile Matter (VM), dan Fixed Carbon (FC). Sampel diklasifikasikan ke dalam kelompok seam klinker dan non klinker. Masing-masing kualitas dibandingkan dengan ketebalan (T) batubara dalam grafik scatter plot. Dari penelitian ini dihasilkan bahwa kecenderungan karakteristik batubara yang dapat membentuk klinker memiliki ketebalan minimum 1.6 m pada kualitas proksimat dengan komposisi nilai M < 13.62 %, VM > 40.69 %, dan FC > 42.93 %, sedangkan Ash tidak mempengaruhi potensi klinker pada batubara Formasi Latih. Moisture memiliki peran paling besar sebagai penghambat proses oksidasi pada batubara di permukaan. Hubungan Moisture terhadap ketebalan batubara yang berpotensi membentuk klinker ditunjukkan melalui persamaan M = 0.5155T + 12.799
Keyword : Klinker, Batubara, Proksimat, Geometri, Kualitas.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Clinker, Coal, Proximate, Geometry, Quality. |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Teknik > Teknik Geologi |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 08 Jul 2025 01:04 |
Last Modified: | 08 Jul 2025 01:04 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/45922 |