Apriela, Andi Angghien (2024) KARAKTERISTIK PENDERITA LOW VISION PADA PASIEN ANAK DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN 2015-2019 = CHARACTERISTICS OF LOW VISION PATIENTS IN CHILDREN AT HASANUDDIN UNIVERSITY HOSPITAL FROM 2015-2019. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
C011201089_skripsi_01-03-2024 bab1-2.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of Daftar Pustaka]](/style/images/fileicons/text.png)
C011201089_skripsi_01-03-2024 Dapus.pdf
Download (647kB)
![[thumbnail of Cover]](/45895/3.hassmallThumbnailVersion/C011201089_skripsi_01-03-2024%20Cover1.jpg)

C011201089_skripsi_01-03-2024 Cover1.jpg
Download (208kB) | Preview
![[thumbnail of Fulltext]](/style/images/fileicons/text.png)
C011201089_skripsi_01-03-2024.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
World Health Organization (WHO) mendefinisikan pasien low vision sebagai seseorang yang memiliki gangguan fungsi visual bahkan setelah pengobatan dan atau koreksi refraktif, dan memiliki tajam penglihatan kurang dari 6/18 sampai dengan persepsi cahaya di mata terbaik, atau lapang pandang kurang dari 10o dari titik fiksasi, tetapi masih dapat menggunakan penglihatannya atau berpotensi menggunakan penglihatannya. Data Kemenkes RI menunjukkan bahwa sebanyak 253 juta orang atau 3,38% dari total populasi di dunia mengalami gangguan penglihatan berupa low vision atau ketajaman penglihatan yang rendah dan kebutaan dengan distribusi sebesar 36 juta orang dari populasi tersebut mengalami low vision. Tujuan : Mengetahui karakteristik pasien penderita low vision pada pasien anak di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin 2015-2019. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan desain observasional analitik menggunakan pendekatan cross-sectional Hasil : Kelompok usia terbanyak yang menderita low vision adalah pada rentan usia 0 – 30 hari yaitu sebanyak 154 pasien (40%) dan yang paling sedikit adalah pada rentan usia 1 bulan – 2 tahun yaitu sebanyak 23 pasien (6%). Distribusi jenis kelamin tebanyak yang menderita low vision adalah laki-laki (53%) dibanding perempuan (43%). Penyebab low vision terbanyak ditemukan adalah kelainan lensa dan yang paling sedikit adalah nystagmus idiopatik. Insidensi tertinggi penderita low vision ditemukan pada tahun 2019 yaitu sebanyak 112 kasus low vison pada anak. Penggunaan alat bantu yang paling banyak digunakan oleh pasien anak penderita low vision adalah kacamata dan yang paling sedikit digunakan adalah stand magnifier.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Low Vision, Gangguan Penglihatan, Anak. |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter |
Depositing User: | Andi Milu |
Date Deposited: | 07 Jul 2025 07:13 |
Last Modified: | 07 Jul 2025 07:13 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/45895 |