ASTUTI, IDA (2014) PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH UNTUK MENGHAMBAT PENINGKATAN HISTAMIN DAN PENURUNAN MUTU IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis L) = THE USE OF THE EXTRACT OF CARAMBOLA LEAVES TO HAMPER THE INCREASE OF THE HISTAMINE AND THE DECREASE OF THE QUALITY OF THE SKIPJACK TUNA (Katsuwonus pelamis L). Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
--idaastuti-12761-1-14-idaa-k.pdf
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
IDA ASTUTI. Pemanfaatan ekstrak daun belimbing wuluh untuk
menghambat peningkatan histamin dan penurunan mutu ikan cakalang
(Katsuwonus pelamis L.) (dibimbing oleh Metusalach dan Jalil Genisa).
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi
penggunaan ekstrak daun belimbing wuluh (EDBW) untuk
mempertahankan mutu ikan cakalang sedang tujuan khususnya yaitu: (1)
menganalisis pengaruh ekstrak daun belimbing wuluh terhadap
kandungan histamin, TVB, peroksida dan total bakteri penghasil histamine
pada ikan cakalang; (2) menganalisis daya hambat ekstrak daun
belimbing wuluh terhadap bakteri penghasil histamin; dan (3) menganalisis
pengaruh ekstrak daun belimbing wuluh terhadap mutu organoleptik ikan
cakalang.
Sampel ikan cakalang diambil dari Kelurahan.Tanaberu,
Kecamatan. Bontobahari, Kabupaten Bulukumba. Ikan direndam selama
satu jam dalam EDBW dengan konsentrasi 0, 10, 20 dan 30% kemudian
disimpan pada suhu kamar selama 24 jam. Sampling untuk pengujian
parameter pengamatan dilakukan pada 0, 6, 12, 18 dan 24 jam. Aktivitas
anti bakteri pembentuk histamin diuji dengan metode difusi agar untuk
mengukur daya hambat EDBW. Data yang diperoleh dianalisis
menggunakan one way ANOVA. Analisis data dilakukan dengan bantuan
paket pengolah data SPSS 16.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kandungan
histamin dapat dihambat dengan EDBW namun efektivitasnya kurang dari
12 jam. Laju peningkatan kandungan histamin menurun dengan
bertambahnya konsentrasi EDBW yang digunakan. Pada penyimpanan 12
jam, kadar histamin terendah mencapai 60 mg/100g daging ikan pada
perlakuan 20 dan 30% EDBW. Pada penyimpanan 18 jam maupun 24 jam
sudah tidak layak konsumsi karena memiliki kadar histamin >70mg/100g
ikan. EDBW dengan konsentrasi 30% mampu menekan kadar TVB
setidaknya sampai 18 jam untuk tetap berada pada level layak konsumsi,
angka peroksida mencapai nilai terendah 7,27mEq/kg. Konsentrasi EDBW
30% memiliki jumlah bakteri terendah 7,7 x 103 sel/g pada penyimpanan
12 jam, dan control memiliki jumlah bakteri 1,9 x 105 sel/g. Aktivitas
antibakteri EDBW dikategorikan sedang karena memiliki zona hambat >
10 – 20 mm sedangkan mutu organoleptik kuraang di pengaaruhi oleh
EDBW.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ekstrak, daun belimbing wuluh, histamin, mutu, cakalang |
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Ilmu Perikanan |
Depositing User: | stfathirah s |
Date Deposited: | 24 Apr 2025 06:52 |
Last Modified: | 24 Apr 2025 06:52 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/45831 |