Identifikasi Zona Rawan Gempa Provinsi Sulawesi Barat untuk Mitigasi Bencana dengan Metode Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA) = Identification of Earthquake-Prone Zones in West Sulawesi Province for Disaster Mitigation Using the Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA) Method

Latar Belakang. Daerah Sulawesi Barat merupakan salah satu kawasan rawan bencana gempa bumi di Indonesia. Salah satu penyebab gempa bumi di wilayah tersebut karena adanya sesar naik berasosiasi dengan lipatan atau dikenal dengan sebutan Mamuju-Majene Fold Thrust Belt (FTB). Sesar naik ini umumnya bergerak dari arah utara ke selatan, melintasi perairan hingga daratan Sulawesi Barat. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai Peak Ground Acceleration (PGA) dengan menggunakan metode Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA) dan menganalisis zona rawan gempa berdasarkan kurva bahaya gempa di Sulawesi Barat. Metode. Penelitian ini menggunakan data gempa dari katalog BMKG dan USGS selama periode 1973–2023. Adapun tahap penelitiannya mulai dari identifikasi pemodelan sumber gempa, karakterisasi sumber gempa, penentuan logic tree dan fungsi atenuasi serta analisis Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA) berupa peta hazard dan kurva hazard. Hasil. Analisis bahaya gempa di batuan dasar untuk probabilitas terlampui 2 % dalam 50 tahun (periode ulang gempa 2475 tahun) pada Wilayah Sulawesi Barat diperoleh rentang nilai percepatan yaitu 0.1 – 0.9 g untuk PGA, 0.4 – 2.5 g untuk periode pendek (T = 0.2 detik), dan 0.1 – 0.7 g untuk periode panjang (T = 1 detik). Kesimpulan. Analisis PSHA menunjukkan bahwa nilai PGA yang tinggi, dominan berada pada Kabupaten Mamuju Utara, Mamuju Tengah, dan Mamuju. Hal ini disebabkan karena ketiga kabupaten tersebut paling dekat dengan sumber sesar, diantaranya adalah sesar Palukoro dan sesar Selat Makassar.

Keyword : Probabilistic Seismic Hazard Analysis, percepatan tanah maksimum, spektra percepatan, gempa bumi, mitigasi bencana