HUBUNGAN ANTARA USIA, JENIS KELAMIN, DAN IMT TERHADAP KEJADIAN BATU SALURAN KEMIH DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO = The Relationship Between Age, Gender, and BMI with the Incidence of Urinary Stones at RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo


Yunadi, M. F. Ichsan (2024) HUBUNGAN ANTARA USIA, JENIS KELAMIN, DAN IMT TERHADAP KEJADIAN BATU SALURAN KEMIH DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO = The Relationship Between Age, Gender, and BMI with the Incidence of Urinary Stones at RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of C011201014_skripsi_29-02-2024 Cover1.jpg]
Preview
Image
C011201014_skripsi_29-02-2024 Cover1.jpg

Download (195kB) | Preview
[thumbnail of C011201014_skripsi_29-02-2024 bab1-2.pdf] Text
C011201014_skripsi_29-02-2024 bab1-2.pdf

Download (4MB)
[thumbnail of C011201014_skripsi_29-02-2024 Dapus.pdf] Text
C011201014_skripsi_29-02-2024 Dapus.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of C011201014_skripsi_29-02-2024.pdf] Text
C011201014_skripsi_29-02-2024.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang: Batu Saluran Kemih (BSK) merupakan suatu penyakit yang timbul akibat adanya batu berupa Kristal yang tertimbun di saluran kemih individu. Batu saluran kemih (urolithiasis) merupakan obstruksi benda padat pada saluran kencing yang terbentuk karena faktor presipitasi endapan dan senyawa tertentu. Batu tersebut bisa terbentuk dari berbagai senyawa, misalnya kalsium oksalat (60%), fosfat (30%), asam urat (5%) dan sistin (5%). Batu yang tertimbun di dalam ginjal dinamakan sebagai batu ginjal, sedangkan batu yang tertimbun di dalam kandung saluran kemih dinamakan BSK.
Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan desain cross sectional dengan menggunakan rekam medik pasien rawat inap sebagai data penelitian. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode consecutive sampling.
Hasil: Total dari 121 sampel terdapat 90 pasien yang terdiagnosis BSK (74,4%) dan 31 pasien tidak terdiagnosis BSK (25,6%). Hasil diagnosis BSK pada sampel menunjukkan bahwa mayoritas sampel adalah pasien terdiagnosis BSK. Didapatkan hasil terdapat 51 pasien laki-laki yang terdiagnosis BSK, sedangkan pasien perempuan sebanyak 40 orang. Pada pasien bukan BSK didapatkan 19 pasien laki-laki dan 11 pasien perempuan. Dan hasil uji chisquare diperoleh nilai p-value = 0,483 (>0,05). Maka dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan antara Jenis kelamin terhadap kejadian BSK. Pengujian antara Usia dan kejadian BSK menggunakan metode Chi-Square pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat 85 pasien dewasa yang terdiagnosis BSK, sedangkan pasien lansia sebanyak 6 orang. Pada 31 pasien bukan BSK diperoleh 24 pasien dewasa dan 6 pasien perempuan. Hasil uji Chi-Square mendapatkan nilai p-value sebesar 0,033. Nilai p-value = 0,033 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kelompok Usia (dewasa dan lansia) terhadap kejadian BSK. Didapatkan hasil terdapat 14 pasien obesitas yang terdiagnosis BSK, sedangkan pasien nonobesitas sebanyak 57 orang. Pada pasien bukan BSK didapatkan 3 pasien obesitas dan 14 pasien non obesitas. Hasil uji chisquare diperoleh nilai p-value = 0,949 (>0,05). Maka dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan antara IMT terhadap kejadian BSK.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan kejadian BSK di RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo periode Juli 2022 – Juli 2023 (p-value = 0,033 (<0,05) dengan nilai Odd Ratio (OR) sebesar 3,542. Sedangkan jenis kelamin dan IMT tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan masing – masing p-value ialah 0,483 ( > 0,05) dan 0,949 (>0,05).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: BSK, Usia, Jenis Kelamin, IMT
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 02 Jul 2025 05:45
Last Modified: 02 Jul 2025 05:45
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/45723

Actions (login required)

View Item
View Item