Pengaruh Tepung Kuning Telur sebagai Pengencer Alternatif Terhadap Kualitas Spermatozoa Sapi Bali

Dina Ardiana. I012211009. Pengaruh Tepung Kuning Telur sebagai Pengencer Alternatif Terhadap Kualitas Spermatozoa Sapi Bali. Dibimbing oleh: Muhammad Yusuf dan Zulkharnaim

Pengencer tris-kuning telur merupakan pengencer semen yang memiliki kandungan glukosa yang digunakan sebagai sumber energi dan sumber asam amino bagi spermatozoa. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan pengencer alternatif berbahan baku tepung kuning telur yang efisien digunakan dalam mempertahankan kualitas spermatozoa sapi Bali. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan. Semen dengan kualitas spermatozoa yang baik dibagi menjadi tiga bagian yang diencerkan menggunakan pengencer tris, yaitu: P0 (tris-kuning telur segar 20%), P1 (tris-tepung kuning telur (oven) 20%) dan P2 (tris- tepung kuning telur komersial). Parameter yang diukur pada penelitian ini adalah kualitas spermatozoa (motilitas progresif, viabilitas, abnormalitas dan MPU) parameter tersebut diukur pada semen segar, setelah pengenceran dan post-thawing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas semen segar secara makroskopis diperoleh volume rata-rata sebesar 3,8 mL, warna krem, bau khas, konsistensi kental dengan pH 6,4. Secara mikroskopis diperoleh motilitas individu, motilitas progresif, konsentrasi, viabilitas, abnormalitas dan membran plasma utuh masing-masing 86,27%, 74,31%, 1676×106 sel/mL, 87,68%, 11,90% dan 91,10%. Motilitas progresif, viabilitas, abnormalitas dan membran plasma utuh spermatozoa setelah pengenceran pada perlakuan P2 berbeda nyata (P<0,05) lebih rendah dibandingkan P0 dan P1. Selain itu, data hasil evaluasi motilitas progresif, viabilitas, abnormalitas dan membran plasma utuh spermatozoa setelah pembekuan (post thawing) pada perlakuan P0 tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan P1. Disimpulkan bahwa bubuk kuning telur dapat digunakan sebagai alternatif pengganti kuning telur segar sebagai bagian dari pengencer semen.