Wulandari, Sri Helda (2023) IDENTIFIKASI DAN PENANGANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA SAPI PERAH (Studi Kasus di Dusun Panette, Desa Lebang Kecamatan Cendana, Kabupaten Enrekang- Sulawesi Selatan). Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of I012211019_tesis_26-10-2023 CAVER1.jpg]](/45576/1.hassmallThumbnailVersion/I012211019_tesis_26-10-2023%20CAVER1.jpg)

I012211019_tesis_26-10-2023 CAVER1.jpg
Download (284kB) | Preview
![[thumbnail of I012211019_tesis_26-10-2023 BAB 1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
I012211019_tesis_26-10-2023 BAB 1-2.pdf
Download (372kB)
![[thumbnail of I012211019_tesis_26-10-2023 DP.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
I012211019_tesis_26-10-2023 DP.pdf
Download (436kB)
![[thumbnail of I012211019_tesis_26-10-2023.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
I012211019_tesis_26-10-2023.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Usaha peternakan sapi perah daerah terpencil masih menghadapi berbagai kendala terhadap produktivitas ternak besar. Adanya gangguan reproduksi menyebabkan efisiensi reproduksi menurun. Penanganan penyakit reproduksi harus diperhatikan agar tidak menimbulkan kerugian terhadap peternak. Tujuan dari penelitan ini adalah untuk mengetahui tingkat kejadian gangguan reproduksi, tipe gangguan reproduksi, dan menentukan jenis penanganan yang tepat terhadap gangguan reproduksi di Dusun Panette, Desa Lebang Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang Selatan Sulawesi Selatan. Analisa data yang disajikan dalam bentuk persentase dengan menggunakan metode statistik deskriptif. Sapi yang digunakan adalah sapi perah dengan status indikasi ganguan reproduksi. Persentase ternak sapi perah yaitu identifikasi, tipe-tipe gangguan reproduksi pada induk sapi perah dan penanganan hasil pengobatan terhadap ternak yang mengalami gangguan reproduksi. Parameter yang diamati yaitu proporsi ternak yang mengalami gangguan reproduksi pada ternak yang tidak bunting dan tipe – tipe gangguan reproduksi. Hasil penelitian ini menunjukkan kasus gangguan reproduksi cukup tinggi sebesar 54,3%. Kasus gangguan reproduksi paling tinggi adalah silent heat sebesar 60%, CLP 20%, kista luteal 12% dan pyometra 8%. Dapat disimpulkan bahwa penanganan gangguan reproduksi pada sapi perah dengan pemberian preparat Hormon PGF2α, Antibiotik (Sulfadiazine trimethoprime dan Oxytetracycline), Vitamin ADE dan NSAID (Dypirone lidocaine) cukup tinggi yaitu 68% yang terlihat dari munculnya estrus kembali
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Peternakan > Ilmu dan Teknologi Peternakan |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 26 Jun 2025 01:32 |
Last Modified: | 26 Jun 2025 01:32 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/45576 |