PEMBERIAN DIET NUSANTARA MAKASSAR TERHADAP RASIO KADAR TRIGLISERIDA DENGAN HDL TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULER INDIVIDU DENGAN RISIKO SINDROM METABOLIK = The Nusantara Diet of Makassar on the Ratio of Triglyceride to HDL on the Risk of Cardiovascular Disease in Individuals with the Risk of Metabolic Syndrome

Yuliastuti Hayat. Diet Nusantara Makassar terhadap Rasio Trigliserida terhadap HDL pada Risiko Penyakit Kardiovaskular pada Individu dengan Risiko Sindrom Metabolik. (Dibimbing oleh Haerani Rasyid, Suryani As’ad, Nurpudji Astuti Taslim, Agussalim Bukhari, Andi Yasmin Syauki) Pendahuluan: Prevalensi sindrom metabolik dalam beberapa dekade terakhir meningkat seiring dengan meningkatnya prevalensi obesitas secara global. Sindrom metabolik meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami penyakit kardiovaskular. Strategi non-farmakologis diperlukan untuk memberikan dampak positif pada mereka yang berisiko, salah satunya adalah Diet Nusantara. Metode: Penelitian eksperimental dengan desain uji klinis acak pre-post test paralel, dan uji label terbuka. Penelitian ini membandingkan nilai rasio trigliserida terhadap HDL antara kelompok diet Nusantara (kelompok DN) dibandingkan dengan kelompok kontrol (kelompok K). Kami melibatkan 50 subjek (25 di kelompok DN dan 25 di kelompok K) sebagai responden penelitian. Hasil: Rata-rata usia responden penelitian adalah 35,1 ± 6,9 tahun. Jika dilihat dari komponen sindrom metabolik, 100% obesitas berdasarkan kriteria BMI Asia Pasifik dengan rata-rata BMI 30,1 ± 3,2 kg/m2. Rata-rata lingkar perut adalah 98,3 ± 7,7 cm, rata-rata kadar gula darah puasa adalah 89,2 ± 11,1 gr/dL, 90,0% memiliki tekanan darah normal. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok setelah intervensi TG/HDL (2,6 ± 1,1 vs 3,18 ± 2,2, p = 0,194).. Kesimpulan: Pemberian Diet Nusantara terutama Diet Nusantara dari Makassar berdampak positif pada TG/HDL, namun hasil yang signifikan tidak ditemukan pada penelitian ini.

Keyword : kesehatan metabolik, penyakit jantung, profil lipid, diet