ANALISIS KETERSEDIAAN RTH PADA AREAL PERUMAHAN KOTA MAKASSAR

Kota Makassar merupakan salah satu kota metropolitan terpadat di Indonesia
dengan berpenduduk 1.432.189 jiwa. Pertambahan jumlah penduduk yang begitu
pesat dapat memicu berkurangnya lahan untuk RTH, hal ini didukung dengan data
dari DLH Kota Makassar dimana RTH eksisting di Kota Makassar hanya mencapai
10,99%, masih sangat jauh dari yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis ketersediaan RTH dan daya serap CO2 serta daya hasil O2 pada areal
perumahan Kota Makassar, kemudian membandingkannya dengan nilai ambang
batas bawah yang dipersyaratkan. Hasil analisis menunjukkan ketersediaan RTH
pada Perumahan Belmont Residence, Perumahan Villa Taman Madani, Perumahan
Anging Mammiri Residence dan Perumahan Bumi Permata Hijau (BPH)
berdasarkan jumlah penduduk secara berturut-turut yaitu sebesar 846,4 m2, 224,4
m2, 14734 m2 dan 5881,1 m2, sedangkan berdasarkan RTH Privat yaitu sebesar
926,84 m2, 708,6 m2, 16663,87 m2 dan 14291,74 m2. Selanjutnya jika ditinjau
berdasarkan aspek jumlah penduduk dan kebutuhan Oksigen (O2) secara berturutturut
yaitu 1773,24 m2, 933 m2, 31406,87 m2 dan 20172,84 m2. Selanjutnya jika
ditinjau berdasarkan daya serap CO2 serta daya hasil O2 vegetasi pada tiap
perumahan secara berturut-turut yaitu (353,64 kg CO2/hari, 943,05 kg O2/hari),
(564,56 kg CO2/hari, 1505,5 kg O2/hari), (1889,2 kg CO2/hari, 5037,86 kg O2/hari)
dan (1046,6 kg CO2/hari, 2790,92 kg O2/hari). Berdasarkan data diatas, hanya luas
RTH berdasarkan aspek luas pada RTH Privat dan jumlah penduduk saja yang
memenuhi jumlah RTH yang dipersyaratkan. Sedangkan berdasarkan daya serap
CO2 dan daya hasil O2 vegetasi, hanya Perumahan Belmont Residence dan
Perumahan Villa Taman Madani yang mampu menyerap keseluruhan CO2 dan
mencukupi kebutuhan O2 yang ada, dimana masing-masing perumahan secara
berturut-turut mampu menyerap 382,77% dan 420,02% CO2 serta menghasilkan
109,75% dan 140,49% O2.