MANIFESTASI OKULAR PADA PENDERITA LEPRA DI KOTA MAKASSAR = OCULAR MANIFESTATION IN LEPROSY PATIENT IN MAKASSAR

Metode: Penelitian ini merupakan peneltiian cross-sectional yang dilakukan pada 70 pasien lepra yang ada di kota Makassar baik pasien baru maupun pasien yang sedang dalam masa pengobatan yang telah terdata di Dinas kesehatan makassar tahun 2024. Faktor klinis seperti tipe lepra, durasi penyakit, lama pengobatan, respon obat dan reaksi lepra dicatat. Data dianalisis dengan uji chi-square. Hasil: Pada penelitian ini, sebagian besar subyek penelitian ini berumur ≥ 40 tahun, laki-laki, bekerja, berpendidikan < 9 tahun, telah menikah dan mempunyai status gizi normal. Kejadian komplikasi okular sebesar 82,9% dan sebanyak 10% pasien mengalami kebutaan. Manifestasi okular pasien lepra pada penelitian ini didominasi oleh dry eye (68,6%) yang diikuti dengan katarak (28,6%), hipoestesia kornea (37,1%), madarosis (34,3%), lagoftalmus (12,9%), uveitis (7,1%), konjungtivitis (4,3%) dan keratitis eksposure (2,9%). Lepra dengan tipe multibaciller, durasi lepra lebih dari atau sama dengan 10 tahun, lama pengobatan lepra 6-12 bulan, usia pasien lebih dari atau sama dengan 40 tahun, tidak adanya perbaikan terapi, dan adanya reksi lepra berhubungan dengan kejadian manifestasi okular pasien lepra dengan nilai p < 0,05. Jenis kelamin tidak berhubungan dengan kejadian manifestasi okular pasien lepra dengan nilai p > 0,05. Kesimpulan: Tipe lepra, durasi penyakit, umur, lama pengobatan, respon terapi dan reaksi lepra berhubungan dengan manifestasi okular pasien lepra.

Kata kunci: lepra, manifestasi, okular.