HUBUNGAN ANTARA ANOGENITAL DISTANCE (AGD) DENGAN ENDOMETRIOSIS = CORRELATION BETWEEN ANOGENITAL DISTANCE (AGD) AND ENDOMETRIOSIS = CORRELATION BETWEEN ANOGENITAL DISTANCE (AGD) AND ENDOMETRIOSIS

Endometriosis merupakan penyakit yang menyebabkan nyeri kronis berulang terkait menstruasi sekitar 10% wanita usia produktif. Akan tetapi, pemeriksaan penunjang non-invasif yang ada saat ini belum cukup baik dalam deteksi endometriosis. Pengukuran AGD merupakan parameter pengukuran baru yang tidak invasif dan terbukti dapat digunakan untuk membantu deteksi endometriosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemampuan AGD dalam deteksi endometriosis. Penelitian ini merupakan penelitian uji diagnostik yang melibatkan 35 pasien endometriosis dan 35 kontrol dengan membandingkan karakteristik klinis pasien dan panjang AGD-AF dan AGD-AC terhadap kedua grup. Median panjang AGD-AF pada pasien endometriosis dan kontrol secara berturut adalah 22.65 + 6.54 dan 29.53 + 3.52 (p<0.001) dengan panjang AGD-AC adalah sebesar 68.04 + 5.8 dan 66,81 + 5.49 (p=0.369). Dalam uji regresi linier multivariate, ditemukan panjang AGD-AF merupakan prediktor tunggal yang signifikan (p<0,001). Berdasarkan kurva ROC, panjang AGD-AF dengan cut-off 23,35 mm memiliki nilai sensitivitas dan spesifisitas sebesar, yakni 97,1% dan 65,7%. Sehingga, penelitian ini menyatakan ada hubungan antara AGD, khususnya ukuran AGD-AF yang pendek dengan kejadian endometriosis, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu prediktor dalam membantu diagnosis endometriosis.

Keyword : Endometriosis, Anogenital distance, AGD-AF, AGD-AC