PRIANTO, FERDIAN ERIS (2024) PERBANDINGAN PROFIL INTERLEUKIN-10 (IL-10) PADA PASIEN INTUSUSEPSI YANG AKAN DILAKUKAN RESEKSI USUS DAN YANG TIDAK DILAKUKAN RESEKSI USUS = COMPARISON OF INTERLEUKIN-10 (IL-10) PROFILE IN INTUSSUSCEPTION PATIENTS WITH AND WITHOUT BOWEL RESECTION. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/45329/1.hassmallThumbnailVersion/C045192001_tesis_12-07-2024%20cover1.png)

C045192001_tesis_12-07-2024 cover1.png
Download (124kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
C045192001_tesis_12-07-2024 1-2(FILEminimizer).pdf
Download (2MB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
C045192001_tesis_12-07-2024 dp(FILEminimizer).pdf
Download (97kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
C045192001_tesis_12-07-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 21 March 2027.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Latar belakang dan tujuan: Keterlambatan dalam penatalaksanaan intususepsi dapat menyebabkan obstruksi saluran cerna yang dapat mengakibatkan iskemia usus, perforasi usus, dan kematian. Interleukin 10 (IL-10) adalah sitokin antiinflamasi yang terkait dengan patomekanisme intususepsi. Proses inflamasi lebih parah ketika kadar IL-10 lebih rendah. Karena saat ini hanya ada sedikit penelitian tentang IL-10 pada kasus intususepsi, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kadar IL-10 pada pasien dengan intususepsi antara yang menjalani reseksi dan yang tidak. Metode: penelitian ini merupakan penelitian observasional cross sectional dengan 10 sampel pasien intususepsi yang dirawat di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Rumah Sakit Universitas Hasanuddin dan rumah sakit jejaring mulai September 2021 hingga Oktober 2023. Kadar IL-10 dianalisis dengan menggunakan kit Human Interleukin-10 Enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Hasil uji statistik dianggap signifikan jika nilai p uji <0,05 Hasil: Sebanyak 10 partisipan diikutsertakan dalam penelitian ini, 7 partisipan dilakukan reseksi anastomosis dan 3 di antaranya dilakukan prosedur milking. Jika dibandingkan dengan metode milking, penelitian ini menunjukkan perbedaan yang signifikan pada kadar IL-10 di antara pasien intususepsi yang menjalani reseksi anastomosis (p=0,017). Kadar IL-10 tertinggi adalah 208 pg/ml yang dicapai pada sampel dengan prosedur reseksi anastomosis. Analisis tambahan terhadap timbulnya intususepsi menunjukkan bahwa hal tersebut secara signifikan memengaruhi kadar IL-10 (p=0,032). Kesimpulan: Subjek yang menjalani anastomosis/reseksi stoma memiliki kadar interleukin-10 yang secara signifikan lebih tinggi daripada mereka yang menjalani prosedur milking. Kadar interleukin-10 meningkat sesuai dengan onset intususepsi
Kata kunci: interleukin 10, intususepsi, reseksi usus, prosedur milking
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | interleukin 10, intususepsi, reseksi usus, prosedur milking. |
Subjects: | R Medicine > RD Surgery |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Bedah |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 11 Jun 2025 02:45 |
Last Modified: | 11 Jun 2025 02:45 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/45329 |