HAMRA, RISFA ELVIANA (2024) Dampak Resusitsi Cairan Ringer Lactat dan Gelatin Pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus) yang Mengalami Syok Hemoragik Dilihat dari Aspek Alkaline Phosphatase, Alanine Transminase dan Bilirubin = Impact of Ringer Lactate and Gelatin Fluid Resuscitation on Rabbits (Oryctolagus cuniculus) Experiencing Hemorrhagic Shock Seen from the Aspects of Alkaline Phosphatase, Alanine Transminase and Bilirubin. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/45287/1.hassmallThumbnailVersion/C031201050_skripsi_08-05-2024%20cover1.png)

C031201050_skripsi_08-05-2024 cover1.png
Download (105kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
C031201050_skripsi_08-05-2024 1-2(FILEminimizer).pdf
Download (584kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
C031201050_skripsi_08-05-2024_dp(FILEminimizer).pdf
Download (358kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
C031201050_skripsi_08-05-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 20 March 2027.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Syok hemoragik merupakan kondisi medis yang ditandai dengan penurunan tekanan darah sistemik secara signifikan akibat kehilangan darah yang berlebihan. Syok hemoragik dapat menyebabkan kematian dan berbagai kerusakan organ, termasuk hati. Hati adalah organ kelenjar terbesar dalam tubuh yang bertanggung jawab untuk memproduksi berbagai enzim, termasuk alanine transaminase (ALT), alkaline phosphatase (ALP), dan bilirubin. Sehingga kerusakan hati dapat menyebabkan peningkatan kadar ALT, ALP, dan TB dalam darah. Berdasarkan hal tersebut, salah satu penanganan yang dapat diberikan yaitu dengan resusitasi cairan. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental pada 12 kelinci (Oryctolagus cuniculus) yang mengalami syok hemoragik yang diberikan resusitasi cairan. Kelinci dibagi secara acak menjadi empat kelompok: kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, kelompok ringer laktat dan kelompok kombinasi ringer laktat dan gelatin. Kelompok kontrol negatif tidak diberi perlakuan, kelompok kontrol positif mengalami syok hemoragik namun tidak diberi resusitasi cairan, kelompok ringer laktat mengalami syok hemoragik dan diberi menerima resusitasi cairan ringer laktat, sementara kelompok kombinasi ringer laktat dan gelatin mengalami syok hemoragik dan diberi resusitasi cairan menggunakan gelatin. Kimia darah seperti alanine transaminase (ALT), alkaline phosphatase (ALP), dan bilirubin diukur sebelum perlakuan, setelah pendarahan dan setelah pemberian resusitasi cairan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelinci yang mengalami syok hemoragik menunjukkan penurunan nilai ALP, ALT dan TB yang signifikan. Namun setelah pemberian resusitasi cairan ringer laktat, terjadi perbaikan pada ALT dan TB, serta pemberian kombinasi ringer laktat dan gelatin terjadi perbaikan pada ALP. Hal ini menunjukkan bahwa resusitasi cairan berhasil dalam menggantikan volume darah yang hilang dan memperbaiki kondisi fisiologis dari pasien akibat syok hemoragik. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu resusitasi yang dilakukan dalam penelitian ini, tindakan resusitasi menggunakan kombinasi RL dan gelatin lebih efektif jika dibandingkan dengan hanya menggunakan RL terhadap nilai ALP. Sedangkan resusitasi dengan RL lebih efektif dibandingkan menggunakan kombinasi RL dan gelatin terhadap nilai ALT dan TB.
Keyword : Kelinci, gelatin, resusitasi cairan, ringer laktat, dan syok hemoragik.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Fluid resuscitation, gelatin, hemorrhagic shock, rabbit, and ringer lactate. |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter Hewan |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 11 Jun 2025 01:46 |
Last Modified: | 11 Jun 2025 01:46 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/45287 |