GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTIK PETERNAK TERHADAP PENYAKIT MULUT DAN KUKU PADA SAPI DI DESA PUNAGA KECAMATAN MANGARABOMBANG KABUPATEN TAKALAR = The description of knowledge, attitudes, and practices of farmers regarding Foot and Mouth Disease (FMD) in cattle in Punaga Village, Mangarabombang District, Takalar Regency.

ABSTRAK TIFANI NURSAKILAH. Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Praktik Peternak Terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Sapi di Desa Punaga, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar. (dibimbing oleh Fika Yuliza Purba dan Mutawadiah). Latar Belakang. Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi merupakan masalah serius yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar bagi peternak. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pengetahuan, sikap, dan praktik peternak terkait PMK di Desa Punaga, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengetahuan, sikap, dan praktik peternak terkait PMK serta untuk menilai kesadaran mereka akan penyebab, pengobatan, dan langkah pengendalian PMK. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi minat peternak dalam memperoleh informasi lebih lanjut tentang PMK. Metode. Data dikumpulkan dari 48 peternak melalui kuesioner yang mencakup pertanyaan terkait pengetahuan, sikap, dan praktik terkait PMK. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi-square (dengan p-value ≤ 0,05) untuk mengetahui hubungan antara variabel yang diteliti, seperti pengetahuan peternak dengan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, jumlah ternak yang dipelihara, dan lama beternak. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan peternak tentang penyebab dan pengobatan PMK masih kurang, meskipun mayoritas menyadari bahwa PMK dapat menyebabkan kematian pada ternak dan setuju dengan langkah-langkah pengendalian yang diperlukan. Minat untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang PMK sangat tinggi, terutama terkait dengan pengobatan dan pencegahan penyakit ini. Penggunaan pengobatan tradisional masih umum dilakukan. Kesimpulan. Faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, pendidikan terkait, jumlah ternak yang dipelihara, dan lama beternak tidak memiliki pengaruh signifikan secara statistik terhadap pengetahuan, sikap, dan praktik peternak terkait PMK. Penelitian ini memberikan wawasan yang berguna untuk merancang program intervensi yang lebih efektif dalam mengatasi PMK pada sapi di wilayah tersebut, dengan menyoroti pentingnya meningkatkan pengetahuan dan perubahan sikap serta praktik peternak terkait PMK.

Kata kunci : Penyakit Mulut dan Kuku (PMK); peternak; pengetahuan; sikap; praktik; Desa Punaga; Kecamatan Mangarabombang; Kabupaten Takalar.