PROFIL ERITROSIT DAN LEUKOSIT IKAN NILA KEKAR (Oreochromis niloticus) SETELAH DIBERI PAPARAN PESTISIDA CYPERMETHRIN = ERYTHROCYTE AND LEUKOCYTE PROFILE OF KEKAR TILAPIA (Oreochromis niloticus) AFTER EXPOSURE TO CYPERMETHRIN PESTICIDE


FEBRIANTY, RINA (2024) PROFIL ERITROSIT DAN LEUKOSIT IKAN NILA KEKAR (Oreochromis niloticus) SETELAH DIBERI PAPARAN PESTISIDA CYPERMETHRIN = ERYTHROCYTE AND LEUKOCYTE PROFILE OF KEKAR TILAPIA (Oreochromis niloticus) AFTER EXPOSURE TO CYPERMETHRIN PESTICIDE. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C031201011_skripsi_14-05-2024 cover1.png

Download (369kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
C031201011_skripsi_14-05-2024 1-2(FILEminimizer).pdf

Download (468kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
C031201011_skripsi_14-05-2024 dp(FILEminimizer).pdf

Download (300kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
C031201011_skripsi_14-05-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 19 March 2027.

Download (740kB)

Abstract (Abstrak)

ABSTRAK RINA FEBRIANTY. Profil eritrosit dan leukosit ikan nila kekar (oreochromis niloticus) setelah diberi paparan pestisida cypermethrin (dibimbing oleh Nurul Sulfi Andini dan Abdul Wahid Jamaluddin). Latar belakang. Pestisida banyak digunakan untuk mengamankan hasil panen. Namun, penggunaannya yang tidak tepat dapat mencemari ekosistem perairan. Salah satu pestisida yang banyak digunakan adalah cypermethrin karena efektif dalam mengendalikan hama, namun beracun bagi organisme air. Ikan nila merupakan bioindikator yang baik untuk mendeteksi kontaminasi pestisida dan dapat diuji toksisitasnya melalui pemeriksaan darah. Tujuan. Mengetahui pengaruh paparan cypermethrin terhadap profil eritrosit dan leukosit ikan nila selama 96 jam. Metode. Penelitian ini terdiri dari satu kelompok kontrol dan tiga kelompok perlakuan dengan konsentrasi cypermethrin yang berbeda yaitu 0,005 mg/L, 0,05 mg/L, dan 0,15 mg/L. Aklimatisasi ikan dilakukan selama 7 hari. Masa perlakuan dilakukan selama 96 jam. Pemeriksaan sampel darah dilakukan dihari terakhir paparan cypermethrin menggunakan Software Alat Hematology Analyzer. Hasil. Rata-rata eritrosit setelah paparan pada K(-), Kp(1), Kp(2) dan Kp(3), secara berturut-turut adalah 1,84 x 106, 1,03 x 106, 0,83 x 106 dan 0,5 x 106. Hemoglobin yaitu 5,7g/dl, 3,4g/dl, 2,4g/dl dan 1,9g/dl. Hematokrit yaitu, 28%, 16,8%, 11,9% dan 9,1%. Leukosit yaitu, 27,1 x 103, 19,6 x 103, 17,3 x 103 dan 12,1 x 103. Limfosit yaitu, 85,8%, 85,5%, 86,2% dan 91,4%. Monosit yaitu, 1,85%, 1,30%, 3,85% dan 13,40%. Neutrofil yaitu, 11,1%, 9,1%, 7,1% dan 5,0%. Eosinofil yaitu, 0,7%, 0,3%, 0,05% dan 0,4%. Basofil yaitu, 0,9%, 0,8%, 0,8% dan 0,6%. Kesimpulan. Parameter eritrosit, hemoglobin, hematokrit dan leukosit mengalami penurunan setelah terpapar cypermethrin. Limfosit dan monosit mengalami peningkatan setelah terpapar cypermethrin. Sedangkan neutrofil, basofil dan eosinofil masih dalam kisaran normal.

Kata kunci: cypermethrin; ikan nila; profil eritrosit; profil leukosit.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Cypermethrin; erythrocytes; leukocytes; nile tilapia.
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter Hewan
Depositing User: Rasman
Date Deposited: 10 Jun 2025 02:33
Last Modified: 10 Jun 2025 02:33
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/45267

Actions (login required)

View Item
View Item