STUDI KONSENTRASI HIDROGEN PEROKSIDA TERHADAP KUALITAS SEMEN BEKU SAPI BALI BERTANDUK DAN TIDAK BERTANDUK

Kriopreservasi spermatozoa menyebabkan pembentukan radikal bebas berupa hidrogen peroksida (H2O2), interaksi antara NADPH oksidase membran plasma dengan rantai transport elektron mitokondria yang dapat merusak hingga menyebabkan kematian sel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi H2O2 yang terdapat pada semen beku akankah mempengaruhi kualitasnya. Penilaian kualitas semen meliputi, motilitas, viabilitas, membran plasma utuh (MPU), dan abnormalitas. Penelitian ini menggunakan semen beku yang berasal dari 2 ekor sapi Bali bertanduk dan 2 ekor sapi Bali tidak bertanduk berumur 5-7 tahun. Konsentrasi H2O2 diukur menggunakan pewarna 2-7-Dichlorodihydrofluorescein Diacetate (DCFH-DA), motilitas dinilai secara subjektif dibawah mikroskop, viabilitas menggunakan eosin-negrosin, MPU dievaluasi menggunakan metode Hypoosmotic Swelling Test (HOS-Test) dan abnormalitas dievaluasi dengan pewarna Sperm Stein Ready to Use. Hasil Penelitian menunjukkan konsentrasi H2O2 semen beku sapi Bali bertanduk dan tidak bertanduk tidak perbada (2.37 ± 0.64 vs 2.65 ± 0.94), diikuti dengan hasil dari motilitas (47.25 ± 5.03 vs 44.25 ± 8.12), MPU (50.63 ± 6.27 vs 52.75 ± 5.76), dan abnormalitas (15.90 ± 5.70 vs 19.19 ± 6.36) semen beku sapi Bali bertanduk maupun tidak bertanduk tidak berbeda nyata (P>0.05). Perbedaan diperlihatkan pada viabilitas (53.71 ± 8.56 vs 64.09 ± 9.48). Penelitian ini menyimpulkan konsentrasi H2O2 tidak memberi pengaruh terhadap kualitas semen beku sapi Bali bertanduk dan tidak bertanduk.