Simulasi Spektra Percepatan Tanah di Beberapa Lokasi Kota Palu = Simulation of Ground Acceleration Spectra at Several Locations in Palu City

Kota Palu merupakan daerah yang aktivitas seismik dan proses deformasinya tinggi akibat aktivitas Sesar Palu Koro. Hal ini memerlukan site effect untuk mengetahui perbedaan respon getaran tanah akibat karakteristik formasi batuannya. Penentuan karakteristik dinamik tanah menggunakan metode mikrotremor HVTFA sedangkan inversi eliptisitas gelombang Rayleigh digunakan untuk mendapatkan profil kecepatan gelombang geser (Vs). Waveform percepatan gempa diperlukan untuk melakukan proses spectral matching dan time history scaling menggunakan fungsi atenuasi, sehingga diperlukan waveform percepatan gempa lain yang diperkirakan memiliki mekanisme gempa yang sama dengan gempa terbesar terakhir yang dialami Kota Palu yakni Gempa Palu 28 September 2018. Proses ini digunakan untuk mendapatkan spektra percepatan batuan dasar. Spektra percepatan batuan dasar tersebut akan dinaikkan ke permukaan untuk mendapatkan waveform percepatan permukaan sintetik, profil peak ground acceleration (PGA) dan peak ground displacement (PGD). Analisis karakteristik tanah pada setiap lokasi site penelitian merujuk pada SNI 1726:2019 . Variasi klasifikasi site Kota Palu berdasarkan penelitian ini didominasi oleh kelas situs SC (tanah keras, sangat padat dan batuan lunak) dan SD (tanah sedang). Nilai PGA batuan dasar saat kejadian gempa Palu 28 September 2018 pada lokasi penelitian sebesar 0.47 g dengan PGA permukaan 0.2 g dan puncak spektra percepatan pada periode 0.71 detik. Kaitan kerusakan struktur dengan besaran spektra percepatan dapat dilihat pada kerusakan bangunan pada site yang bersangkutan. Semakin besar nilai puncak spektra percepatan, maka semakin besar pula peluang kerusakan yang terjadi pada site pengambilan data. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam restrukturisasi bangunan penting di Kota Palu dengan mempertimbangkan beban gempa yang dapat ditahan oleh bangunan.