Irmawati, Irmawati (2022) Identifikasi Potensi Ketersediaan Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Schlumberger Untuk Intensifikasi Pertanian Di Kabupaten Maros. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of H061181011_skripsi_02-01-2023 COVER1.jpg]](/45147/1.hassmallThumbnailVersion/H061181011_skripsi_02-01-2023%20COVER1.jpg)

H061181011_skripsi_02-01-2023 COVER1.jpg
Download (267kB) | Preview
![[thumbnail of H061181011_skripsi_02-01-2023 BAB 1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
H061181011_skripsi_02-01-2023 BAB 1-2.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of H061181011_skripsi_02-01-2023 DP.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
H061181011_skripsi_02-01-2023 DP.pdf
Download (185kB)
![[thumbnail of H061181011_skripsi_02-01-2023.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
H061181011_skripsi_02-01-2023.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (4MB)
Abstract (Abstrak)
Informasi potensi ketersediaan air tanah merupakan salah satu acuan yang sangat penting dalam pengelolaan air pada lahan kering khususnya pada bidang pertanian. Aspek penting dalam mencari potensi ketersediaan air tanah dapat dilihat dari kondisi litologi bawah permukaan dan model profil 1D dari data nilai resistivitas, kedalaman dan ketebalan serta jenis akuifer yang dimiliki. Metode yang digunakan yaitu metode geolistrik tahanan jenis konfigurasi schlumberger. Prinsip kerja dari metode ini yaitu dengan cara menginjeksi arus di listrik ke dalam tanah melalui sepasang elektroda arus dan mengukur beda potensial pada sepasang elekroda potensial. Pada penelitian ini, pengukuran tahanan jenis dilakukan pada 5 titik dengan panjang bentangan masing – masing 500 m. Pengolahan data dilakukan menggunakan software Ipi2win. Litologi yang diperoleh dari hasil penelitian ini ada lima lapis, terutama pada pengukuran titik 1. Dua di antaranya diduga memiliki potensi ketersediaan air tanah, pertama pada kedalaman 0.28 hingga 10.3 m dengan tebal 10.02 m dan kedua pada kedalaman 19.7 sampai 37.6 m dengan tebal 17.9 m. Akuifer pertama diinterpretasikan sebagai akuifer bebas dan yang kedua sebagai akuifer tertekan. Sementara 4 titik pengukuran yang lain, hanya memiliki tiga lapisan litologi. Satu diantaranya yaitu lapisan ke-2 merupakan lapisan akuifer dengan kedalaman dan ketebalan yang berbeda – beda. Pada pengukuran titik 2, potensi ketersediaan air tanah diperkirakan berada pada kedalaman 2.74 m sampai 55.8 m dengan ketebalan 53.06 m. Di pengukuran titik 3, akuifer diperkirakan berada pada kedalaman 2.33 m hingga 64.4 m dengan tebal 62.07 m. Sedangkan pada pengukuran titik 4, lapisan kedua diinterpretasikan sebagai akuifer dengan 2.33 sampai 125 m di bawah permukaan yang memiliki ketebalan akuifer 122.67 m. Selanjutnya pada pengukuran titik 5, lapisan akuifer teridentifikasi pada kedalaman 2.15 m hingga 46.7 m yang dikategorikan sebagai akuifer bebas karena lapisan penutupnya permeabel.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Matematika dan Ilmu Peng. Alam > Geofisika |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 03 Jun 2025 02:33 |
Last Modified: | 03 Jun 2025 02:33 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/45147 |