OPTIMALISASI PENCAHAYAAN ALAMI MELALUI TOPLIGHT DAN SIDELIGHT (STUDI KASUS: GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKAJENE KEPULAUAN) = Optimization of Natural Lighting Through Toplight and Sidelight (Case Study: Integrated Lecture Building of Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan)


WIJAYA, BRILIANTY (2024) OPTIMALISASI PENCAHAYAAN ALAMI MELALUI TOPLIGHT DAN SIDELIGHT (STUDI KASUS: GEDUNG KULIAH TERINTEGRASI POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKAJENE KEPULAUAN) = Optimization of Natural Lighting Through Toplight and Sidelight (Case Study: Integrated Lecture Building of Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan). Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
D042202001_tesis_03-07-2024 cover1.png

Download (116kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
D042202001_tesis_03-07-2024 1-2(FILEminimizer).pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
D042202001_tesis_03-07-2024 dp(FILEminimizer).pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
D042202001_tesis_03-07-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 12 March 2027.

Download (5MB)

Abstract (Abstrak)

Desain pencahayaan pasif berperan penting untuk menyediakan pencahayaan alami sebagai upaya menghemat konsumsi listrik pada bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki performa pencahayaan alami dan potensi alternatif desain melalui toplight dan sidelight pada empat orientasi berbeda dan ketinggian lantai yang berbeda. Metode penelitian ini adalah kuantitatif, yakni mendeskripsikan hasil pengukuran pada kondisi eksisting dan simulasi perangkat lunak radiance illuminance. Hasil penelitian menunjukkan terdapat ruangan dengan intensitas pencahayaan terlalu tinggi, terlalu rendah, dan distribusi yang tidak merata. Selanjutnya dilakukan simulasi menggunakan software Radiance Illuminance untuk mengetahui nilai iluminasi ruangan pada pagi, siang, dan sore hari. Desain improvisasi yang diterapkan dengan empat model masing-masing shading device pada ruang sisi Barat - Timur, light shelf pada ruang sisi Utara - Selatan, jenis atap pada area atrium dan koridor lantai 1-4, dan jenis kaca di area atrium. Hasil simulasi menunjukkan intensitas berlebihan pada area atrium pada jarak 3 m dari bukaan, jika menggunakan atap gudang intensitas pencahayaannya dapat diturunkan sebesar 0,15% dan jika menggunakan kaca absorbing dapat diturunkan sebesar 0,5%. Penggunaan shading device horizontal menunjukkan penurunan sebesar 0,4% di jarak 2 m dari bukaan pada ruang sisi Timur dan mampu ditingkatkan nilai iluminasinya sebesar 11,5% di jarak 10,5 m dari bukaan pada ruang sisi Barat. Kemudian lightshelf interior-eksterior 50 cm yang diterapkan pada ruang kelas sisi Utara mampu meningkatkan nilai iluminasi 0,5% pada jarak 10,5 m dari bukaan dan di ruang kelas sisi Selatan mampu ditingkatkan nilai iluminasinya sebesar 0,4% pada jarak 6 m dari bukaan. Sehingga diperoleh kesimpulan penggunaan desain improvisasi terbaik untuk area koridor lantai 1-4 adalah jenis atap gudang, area atrium adalah jenis atap gudang, ruang sisi Utara dan Selatan adalah lightshelf interior-eksterior 50 cm, dan di ruang sisi Timur dan Barat adalah shading device horizontal. Orientasi, model perangkat pasif, dan jarak titik ukur dengan bukaan mempengaruhi intensitas dan distribusi cahaya matahari yang masuk ke dalam bangunan.

Keyword : pencahayaan alami, gedung kuliah, toplight, sidelight.

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Daylighting, natural lighting, lecture building, side lighting, light shelf, shading device.
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Teknik > Teknik Arsitektur
Depositing User: Rasman
Date Deposited: 10 Jun 2025 01:32
Last Modified: 10 Jun 2025 01:32
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/45134

Actions (login required)

View Item
View Item